Paket wisata sang admin, Monolog Tan Malaka…

Paket wisata sang penulis wisata halimun, Monolog Tan Malaka

Bogor, Wisata Halimun – Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia membutuhkan relaksasi fisik, pysikis maupun pemikiran, dengan perjalanan wisata dimungkinkan dapat mengembalikan  kesegaran pemikiran, tubuh maupun mental. Berbagai pilihan cara untuk mengengembalikan kesegaran tersebut, salah satunya dengan mengikuti paket wisata ke tempat-tempat yang memiliki suasana yang berbeda dari rutinitas keseharian seseorang, sebagiannya lagi adalah keluar dari rutinitas aktivitas atau pekerjaan yang fokus sedang dilakukan. dan inilah kegiatan wisata yang dilakukan oleh salah seorang penulis artikel paket – paket wisata dan tempat wisata Halimun, yaitu menulis (Red : menyadur ulang dari channel youtube menjadi sebuah tulisan ) tidak pada topik wisata namun di topik tentang Revolusi.

Monolog Tan malaka dengan judul “saya rusa berbulu merah” yang di sutradarai oleh  Wawan Sofwan dan Aktornya Joind Bayuwinanda, Monolog ini menceritakan tentang bapak sang pendiri bangsa, beginilah Kisah Tan Malaka dalam Monolog nya :

Nama saya Tan Malaka….., saya lahir di surai kecil di sebuah Nagari di Minangkabau. Sebentar lagi saya entah akan berada di mana….. ?, dan bila benar kelak akan ada kehidupan selanjutnya setelah kehidupan di alam dunia ini, maka orang pertama yang akan saya temui adalah ayah dan ibu saya, saya akan minta ampun banyak karena tak pernah menziarahi kubur mereka, juga saya akan menemui Horensma dan istrinya, guru semasa saya di Bukit Tinggi, sepasang suami istri yang baik hati.

(Musik dan nyanyian rusa berburu merah…) Saya rusa berbulu merah, saya terperangkap dalam hutan revolusi, ketika bayangan para pemburu luput saya kenal, ketika mereka menangkap saya, menyergap saya, saya tidak pernah bertanya, siapa sebenarnya yang mengutus kalian dan mengapa saya harus di buru, revolusi tidak cukup menyediakan jawaban tentang pertanyaan siapa dan mengapa…!, setiap dalam revolusi selalu ada yang tidak pernah selesai, selalu ada yang luput untuk dikenal, selalu ada banyak jawaban yang pertanyaannya di kubur jauh didalam tanah menjadi kerangka tidak bernapas, Revolusi adalah kerangka kubur yang tidak utuh, revolusi tidak memerlukan apapun kecuali kebencian, kebencian yang tiba-tiba menyergap tubuh saya, mengebatnya untuk  sebentar lagi membunuh tubuh saya, mengusir saya dari revolusi, serupa pemerintah kolonial mengusir saya.

Pada bulan maret 1922, pemerintah kolonial Hindia Belanda menangkap saya di bandung, lalu mengirim saya ke surabaya, dan membuang jauh ke Negeri Belanda, bukan membuang tapi mengusir, saya di usir dari tanah air saya sendiri, dakwaan yang mereka dakwakan terhadap saya karena memakai dunia pendidikan untuk meghasut anak-anak pribumi agar membenci pemerintah Hindia Belanda, padahal ketika saya mendirikan sekolah sosialis di Bandung dan semarang, saya hanya ingin mereka menjadi manusia yang berdikari, manusia yang mandiri, tapi bagi pemerintah kolonial itu bukan perkara “hanya”, itu merupakan sebuah perbuatan yang jahat.

Dalam mengurus pendidikan, hasil yang mereka inginkan adalah anak-anak pribumi harus tetap menjadi kacung atau pesuruh di pabrik perkebunan-perkebunan milik tuan-tuan borjuis kapitalis atau bekerja sebagai pemerintahan, disitu tujuan mereka hanya satu yaitu patuh pada kewajiban yang akhirnya mereka tumbuh menjadi manusia penakut bahkan untuk berpikir sekalipun, oleh karena itu mendidik anak-anak pribumi agar bisa kelak berdiri diatas kakinya sendiri adalah merupakan sebuah kejahatan dan dianggap menghasut. Bagi para borjuis, menganggap sebagai sebuah kejahatan. (scrool duration 5:13)

Didalam paham saya tidak ada alasan bagi mereka untuk memusuhi pan Islamisme karena gerakan ini menaruh imprealisme dan kolonialisme sebagai musuh utama mereka sepanjang sebuah gerakan meletakan garis terbuka dari penindasan imprealisme, kolonialisme dan kafitalisme. Komunis bisa bekerjasama dengan mereka. Kiranya tidak hanya itu permusuhan Kompeitei pada kebangsaan.

Pada tahun 1926, mereka juga telah melakukan pemberontakan, dari Filipina saya menentang pemberontakan itu, bukan karena partai belum kuat benar menyusun masa tetapi ekonomi Hindia saat itu sedang baik, melancarkan pemberontakan ditengah situasi ekonomi yang baik tidak akan mendapatkan sokongan massa. huuuh… akhirnya pemberontakan yang ceroboh itupun gagal, ribuan orang komunis di tangkap, di hukum mati dan di buang, bahkan para kamerad di Moscow secepat itupula mencuci tangan lalu menuduh saya sebagai pengkhianat, lalu para paturut dalam partai komunis yang ada di Indonesia pun memecat saya.

Bagi saya partai, partai komunis bukanlah satu-satunya rumah untuk tempat bernaungnya marxisme, bagi saya partai terlalu kecil untuk menjadi rumah sebuah faham atau agama. Marxis juga bukan ajaran buta yang di kunyah-kunyah apalagi bersolek laga pejuang yang tidak hidup dalam peluh massa, Marxis juga bukan semata para pemilik communtar (Red : Communist Party) dan partai komunis, tetapi milik sebagian orang yang berpikir tentang perjuangan kemerdekaan demi membawa massa, menumbangkan imprealisme, kolonialisme dan kapitalisme. Oleh sebab itu, tidak ada dunia persoalan apakah komunis atau sebuah ideologi akan sampai kepada tujuannya atau hanya menjadi lamunan saja semangat sosialisme, pun tidak akan pernah mati selama bercokolnya kapitalisme, kolonialisme dan borjuis kafitalis (scrool duration 8:27).

Nama saya Tan Malaka, saya bekerja di tambang batubara bersama romusha lainnya. Saat itu datang ketempat saya bekerja dua orang tamu yang teramat penting dari Jakarta, diantara mereka saya pernah mengenal seseorang karena kami pernah bertemu di Berlin dan seorang lagi adalah tokoh pergerakan yang saya belum pernah bertemu dengannya, Kedua tamu agung ini dipersilahkan berpidato didepan para Romusha dan saya bertugas menyajikan makanan dan minuman.

Kepada kedua tamu agung itu, saya menyajikan makanan dan minuman dari arah punggung mereka, kedua tamu agung itu berpidato dengan berapi api dan amat pandai, lalu para romusha itu diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan, beberapa pertanyaan romusha itu dijawab dengan enteng benar dan sekali kali melucu-kannya, lalu saya menaruh baki dan mengajukan pertanyaan kepada kedua tamu agung yang terkenal pandai berpidato itu,

saya katakan : “bila tiada salah tadi dikatakan dalam pidato, kemenangan terakhir akan menjamin kemerdekaan Indonesia, itu artinya kemenangan terakhir dahulu baru dibelakangnya kemerdekaan Indonesia, Pertanyaan saya : apa tiada lebih tepat kemerdekaan Indonesialah kelak yang akan menjamin kemenangan terakhir ?

Tamu agung menjawab dengan enteng : kalau bangsa Indonesia sekarang juga diberikan kemerdekaan… oh kita kelak terpaksa juga mempertahankan kemerdekaan kemerdekaan itu, bangsa Indonesia harus membuktikan dahulu jasanya kepada Dai Nippon berbudi dengan jasa-jasa itu maka Dai Nippon akan  memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia,

Dengan segera saya menajawab : saya juga insyap benar akan perlunya mempertahankan kemerdekaan, pun kemerdekaan itu diberikan sekarang juga pada saya, tatap kita harus mempertahankan kemerdekaan itu dengan lebih semangat karena kemerdekaan tidak didapat dari sebuah janji melainkan dari sebuah perjuangan yang harus kita bela mati-matian sehingga kemerdekaan itu nyata ada di tangan kita dan dapat kita rasakan…!

Heem dua tamu agung itu menenangkan dirinya karena mendapat bantahan cerdas dari seorang romusha lalu dia berdiri dan berkata dengan suara yang gemetar “kalaupun sekarang juga Dai Nippon memberikan kemerdekaan kepada saya maka tiada saya akan terima…!”

Hahahahaha….! bukan saya tiada paham mengapa mereka mau bekerjasama padahal dia adalah orang yang sangat bangga dengan sikapnya yang radikal meneriakan dongkrak !, lawan orang yang terlampau tangguh dan bengis memang se’eloknya di dekati dengan mengambil faedah, lalu kedua tamu agung itu berpura-pura kooperatif dan mengambil mampaat. Tiadalah saya merasa heran, saya paham begitu jauh jarak antara lidah manusia dengan perbuatan terlebih kepadanya diberikan jabatan. (scrool duration 12:32).  BersambungPaket wisata sang admin, Monolog Tan Malaka bag-2

Paket Wisata

Paket wisata Halimun Adventure Journey merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa. Lihat Youtube

Dapatkan paket wisata

Paket wisata Halimun Lembur Experience adalah kegiatan  wisata yang seiring mendapatkan pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi secara langsung antara wisatawan dengan masyarakat lokal dalam sebuah peristiwa bertani, berkerajinan dan berkesenian di kampung dalam gugusan TNGHS. Lihat Youtube

Dapatkan paket wisata

Paket wisata Halimun Wildlife and Nature merupakan wisata petualangan guna merasakan misteri terdalam keindahan hutan Taman Nasional Halimun Salak dengan keragaman pesona flora faunanya yang liar pun lanskap alamnya . Jika beruntung, anda akan melihat elang Jawa terbang melintas batas angkasa raya atau seekor macan yang berjalan disela pepohonan.

Dapatkan paket wisata

Rampes....!, Sebuah kata bermagis menjawab sapaan salam budaya ketika anda tiba pertama kali tiba di Kasepuhan Banten Kidul yang menghadirkan perilaku adat berbalut alam yang mempesona. Dengan bermukim sebentar saja dalam paket Halimun Adventure Ethnic, anda akan melewati hari-hari berpetualang di magnetnya kerifan lokal, budaya dan alam yang memukau.

Dapatkan paket wisata

LiveIn dengan muatan Pawon Experience adalah paket turunan Halimun lembur Experience, LiveIn merupakan program wisata edukasi untuk membangkitkan kepedulian sosial dan lingkungan bagi pelajar sekolah dan mahasiswa dengan mengikuti aktivitas keseharian penduduk desa dalam kearifan lokalitasnya di kawasan lingkar gugusan Halimun

Dapatkan paket wisata

Paket Camping, Camping merupakan kegiatan rekreasi di luar ruang dan tidur menggunakan tenda dengan beragam aktivitas utamanya seperti Gathering, Outing pun Camping ceria. Dengan fasilitas yang unik dan menarik, tenda yang biasa dipasang diatas tanah, di Wisata Halimun kini di pasang diantara pepohonan hutan halimun yang populer dengan sebutan flying camp.

Dapatkan paket wisata