Mulailah dengan menghubungi Hotline kami di +62 857-8000-2200 untuk trekking ke Puncak Kencana melewati Gn. Paseban atau hutan pasabaan!
H O T L I N E
+62 857-8000-2200Disclaimer :
Beberapa catatan dalam artikel yang berjudul “Trekking Puncak Kencana ” ini tidak sepenuhnya berdasarkan data dan fakta yang ditemukan secara langsung selama perjalanan. Beberapa informasi telah ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan data yang diperoleh dari berbagai referensi setelah ekspedisi. Namun, hal tersebut tidak mengubah esensi dari objek perjalanan, suasana, dan nuansa perjalanan yang dilakukan pada Selasa, 21 September 2021 dalam ekspedisi “Musafir di Bulan Safar 1443 H” dan penjelajahan kedua yang dilaksanakan pada 13 Oktober 2021 dengan tema “Ekspedisi Geger Mayit“.
Trekking di Puncak
Trekking Puncak Kencana – Sebagian besar rute trekking di Puncak dimulai dari Paseban, mengarah ke hutan hujan pegunungan bawah yang masih terjaga keasriannya.
Pada kawasan wisata minat khusus ini, terdapat juga jalur river trekking dengan mengikuti aliran sungai pegunungan bagian bawah, yang merupakan bagian dari Sub-DAS Ciliwung.
Kegiatan river trekking ini merupakan petualangan menjelajahi air terjun atau lebih dikenal dengan jelajah air terjun.
Selain itu, terdapat pula jalur trekking Rawa Gede yang terletak di Tugu Utara yang umumnya digunakan oleh pendaki generasi milineal. Namun, sebenarnya jalur pendakian ke Puncak Kencana terletak di Paseban. Jalur ini menawarkan pengalaman pendakian yang sebenarnya menuju puncak yang indah.
Trekking Puncak Kencana
Trekking Puncak Kencana – Di peta topografi Indonesia, khususnya Lembar 1209 – 142 CISARUA edisi: 1-1990, terdapat delapan gunung yang masih asing bagi saya. Gunung-gung tersebut adalah Gunung Garungsang dengan ketinggian puncaknya mencapai 1.147 mdpl, Gunung Malang (1.392,9 mdpl), Gunung Pondok Walanda (1.506 mdpl), Gunung Halimun (1.646,7 mdpl), Gunung Gedogan / Gedongan (1.668 mdpl), Gunung Kencana (1.803 mdpl), dan Gunung Luhur (1.727 mdpl). Ke delapan gunung ini terletak di sebelah utara Gunung Gede Pangrango yang pernah saya jelajahi.
Namaku Kiade, dan setelah saya melakukan penelusuran, dikatakan bahwa beberapa gunung di antara delapan gunung ini memiliki banyak cerita rakyat yang turun-temurun, mulai dari mitos magis hingga cerita tentang tuan-tuan Belanda yang namanya terpatri dalam Gunung Pondok Walanda. Kisah-kisah ini berpusat di kawasan lindung zona penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Selain itu, terdapat pula cerita mengenai pemujaan dan penebangan pohon endemik (rasamala) pada dekade tahun 1970-1980 yang tumbuh di pegunungan ini, meskipun belum diketahui nama pegunungan tersebut.
Informasi ini dapat ditemukan dalam Peta Rupa Bumi Indonesia, yang memberikan pandangan yang lebih jelas tentang kedelapan gunung ini dan sejarah serta cerita yang melingkupinya. Dengan mengeksplorasi keunikan setiap gunung ini, pengunjung dapat menambah pengetahuan mereka tentang warisan budaya dan alam Indonesia. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi para peneliti, mahasiswa, dan peminat petualangan yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pariwisata dan trekking di Indonesia.
Dalam perjalanan ini, saya mengandalkan data dan informasi yang tercatat dalam Macbook Pro M1 saya, serta menggunakan rute yang tercatat dalam GPSMap Garmin 64SC. Pengalaman ini mendorong saya untuk menjelajahi hutan pegunungan dan beberapa puncak gunung tersebut. Hasilnya, saya merasa terinspirasi untuk menuliskan perjalanan ini sebagai bagian dari seri tulisan yang saya terbitkan di situs Highland Adventure dan kemudian diperbanyak di situs paseban.co.id. Selama dua kali ekspedisi ke puncak Kencana melalui jalur Paseban, saya berhasil mencapai puncak gunung Gedogan/Gedongan, puncak Karvak, dan akhirnya mencapai puncak gunung Kencana. Saya berharap suatu hari nanti kita dapat menjelajahi gunung-gunung lainnya bersama dan menceritakan pengalaman-pengalaman tersebut.
Jalur yang kami lalui adalah jalur yang eksotis, melintasi hutan hujan tropis di kawasan pegunungan bawah (submontana), yang dipenuhi dengan pohon-pohon endemik. Rute ini membawa kami dari kaki gunung Paseban hingga ke puncak gunung Kencana. Dalam perjalanan ini, alam menjadi panggung indah yang menyajikan simfoni yang menakjubkan. Aktivitas fisik dan emosi berpadu secara harmonis, seiring dengan instrumen-instrumen yang dimainkan oleh hutan sebagai pengatur kehidupan alam liar.
Penjelajahan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan memperkaya pengetahuan saya tentang keindahan alam Indonesia. Semoga suatu hari nanti kita dapat bersama-sama menjelajahi gunung-gunung lainnya dan berbagi kisah-kisah seru tentang petualangan ini.
Pada ekspedisi kedua menuju puncak Kencana, kami meluangkan waktu selama 2 hari untuk menjelajahinya. Kami menghabiskan malam di tenda yang kami dirikan di Puncak Karvak, yang juga dikenal oleh masyarakat setempat sebagai “Geger Mayit”. Kemudian, pada hari berikutnya, kami melanjutkan perjalanan menuju Puncak Kencana, tujuan akhir kami, untuk menyaksikan matahari terbit yang indah. Setelah itu, kami kembali ke titik awal perjalanan di kaki gunung Paseban.
Perbedaannya dengan ekspedisi pertama adalah bahwa trekking ke puncak Kencana dari Paseban hanya membutuhkan waktu 1 hari perjalanan, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Kami langsung mencapai puncak Kencana. Dari puncak Kencana, kami melanjutkan perjalanan ke perkebunan teh Ciliwung dan kemudian ke resort Talaga Warna untuk makan malam. Setelah makan malam di sebuah restoran di Telaga Warna, kami melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan jeep dan kembali ke titik awal perjalanan, yaitu Highland Camp yang terletak di lereng barat daya gunung Paseban.
Saat memulai perjalanan kembali ke base, kami merasakan goncangan yang tak mulus saat roda jeep melintasi jalan yang terbentuk dari batu-batu belah, yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai “onderlaagh”. Di sepanjang perjalanan, kami melewati perkebunan teh yang tak berujung. Entah itu karena luasnya perkebunan tersebut atau karena malam yang gelap dan berkabut, pandangan kami terhalang.
Dikabarkan bahwa jalur trekking ke puncak Gunung Kencana melalui lereng barat daya Gunung Paseban, puncak Gunung Gedogan, dan puncak Karvak bukanlah jalur utama pendakian Gunung Kencana yang bertujuan untuk berkemah di puncak tersebut. Meskipun begitu, kami hanya singgah sebentar untuk menikmati pemandangan indah di puncak Kencana, tanpa melakukan perhentian yang lama. Selain itu, diberitakan juga bahwa jalur pendakian dari arah barat laut Gunung Kencana sering digunakan oleh para penggiat trekking atau hiking sebagai aktivitas wisata petualangan. Jalur ini juga menjadi medan pelatihan navigasi darat bagi kelompok Mapala se-Jabotebek.
Untuk mencapai puncak Kencana, kami memasuki hutan pegunungan bawah yang memiliki vegetasi campuran. Di dalam hutan ini, pohon kiara (Ficus Benjamina L) mendominasi dengan tegakan yang menjulang tinggi. Selain itu, terdapat juga pohon-pohon perdu seperti tepus (Achasma megalacheilos), babanjaran, nampong (Siegesbeckia orientalis), kaliandara (Calliandra Calothyrsus), dan berbagai jenis tumbuhan berkayu lainnya. Meskipun batang utama beberapa tumbuhan ini tidak terlalu jelas karena memiliki banyak cabang, mereka tumbuh pada ketinggian di bawah 1500 mdpl.
Selama perjalanan berikutnya, kita akan menjumpai banyak pohon-pohon endemik yang menjadi ciri khas hutan tropis pegunungan bawah. Di antaranya adalah huru renyung (Aporosa arborea), kianak/ruing anak atau Ki riung anak (Castanopsis acuminatissima), caringin atau beringin (Ficus benjamina), pasang (Lithocarpus elegans, L. sundaicus), baros (Manglitea Glauca Bi), puspa/seru atau puspa (Schima wallichii), serta berbagai jenis pohon endemik lainnya. Pohon-pohon ini sering dijalin oleh sulur-sulur liana pada ketinggian antara 1500 hingga 1803 mdpl. Di bawah tumbuhan-tumbuhan endemik ini, banyak juga tumbuh berbagai jenis rotan, dengan jenis rotan cacing mendominasi dalam keluarga Arecaceae.
Jalur trekking rute Paseban menuju puncak Gunung Kencana, melewati puncak Gedogan/Gedongan dan puncak Karvak, merupakan jalur kanan atau rute tenggara. Dalam perjalanan kali ini, kami memulai penjelajahan dari Highland Camp, kemudian melalui Geger Paseban, mencapai puncak Gunung Gedogan, lalu puncak Karvak (Geger Mayit), dan akhirnya sampai di puncak Kencana.
Pada hari pertama, kami berhasil mencapai puncak Kencana, kemudian turun menuju perkebunan teh Ciliwung. Di perkebunan teh tersebut, kami disambut oleh unit kendaraan jeep yang telah menunggu untuk membawa kami kembali ke titik awal perjalanan, yaitu Highland Camp, untuk berkemah. Ini adalah ekspedisi pertama. Pada ekspedisi kedua, kami menginap di puncak Karvak atau puncak Gedogan/Gedongan, dan pada dini hari keesokan harinya, melanjutkan perjalanan menuju puncak Kencana untuk menikmati matahari terbit. Setelah itu, kami kembali ke titik awal pendakian menggunakan jalur yang sama. (Disadur dari artikel berjudul Trekking puncak gunung Kencana via hutan Paseban, Penulis : Ade Zaenal Mutaqin yang diterbitkan di Highland Adventure, 2022.)
Destinisi Trekking Puncak Kencana
Trekking Puncak Kencana – Selama perjalanan, kami diajak melalui jalur yang sangat eksotis di dalam hutan pegunungan (hutan montana). Beberapa destinasi yang kami lewati adalah puncak Gunung Gedogan/Gedongan, puncak Karvak atau Geger Mayit, hingga akhirnya mencapai puncak Gunung Kencana. Selama perjalanan tersebut, kami menemui beberapa hal yang unik, seperti pohon bolong yang menyerupai gua dan dapat menampung lebih dari 5 orang, tegal hoe yang merupakan hamparan hutan yang ditumbuhi oleh rotan cacing yang mendominasi di bawah tegakan pohon utama, serta sulur-sulur liana yang menjuntai dari batang pohon-pohon tua. Semua ini menambah pesona yang luar biasa dalam hutan pegunungan bawah.
Perjalanan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan memperkaya pengetahuan kita tentang kekayaan alam Indonesia. Melalui setiap langkah di jalur trekking ini, kita dapat merasakan keajaiban dan keindahan alam yang menakjubkan. Tidak hanya pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga keberagaman flora dan fauna yang hidup di hutan pegunungan ini. Dengan menjaga kelestarian dan keaslian alam ini, generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan keajaiban yang sama.
Dalam perjalanan ini, kita juga belajar menghargai keindahan dan kekuatan alam. Jalur trekking ini memberikan kesempatan bagi para penggiat petualangan dan pecinta alam untuk menantang diri sendiri dan menjelajahi keajaiban alam yang luar biasa. Melalui penjelajahan ini, kita bisa merasakan kepuasan, rasa kagum, dan kerendahan hati di hadapan kebesaran alam semesta.
Hutan Pegunungan
Trekking Puncak Kencana – Rute trekking yang melalui jalur Paseban – puncak Kencana melalui Gunung Gedogan/Gedongan dan puncak Karvak berada di dalam kawasan hutan pegunungan atau montana. Hal ini karena jalur tersebut melintasi ketinggian antara 1.000 hingga 1.803 meter di atas permukaan laut. Hutan pegunungan merupakan formasi hutan tropis basah yang terbentuk di wilayah pegunungan. Salah satu ciri khas hutan montana adalah seringnya selimut kabut yang menyelimuti kawasan tersebut.
Beberapa faktor penting yang berperan dalam pembentukan hutan pegunungan dan hutan pegunungan bawah adalah:
- Ketinggian: Hutan pegunungan umumnya terbentuk pada ketinggian yang lebih tinggi, mulai dari sekitar 1.000 meter hingga 2.400 meter di atas permukaan laut. Perbedaan ketinggian ini mempengaruhi suhu, curah hujan, dan komposisi vegetasi di dalam hutan.
- Iklim: Hutan pegunungan dipengaruhi oleh iklim yang berbeda dengan wilayah dataran rendah. Kondisi iklim yang khas, seperti suhu yang lebih dingin, kelembapan yang lebih tinggi, serta curah hujan yang lebih melimpah, menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan tumbuhan dan kehidupan hewan yang khas bagi hutan pegunungan.
- Topografi: Bentuk dan kontur wilayah pegunungan mempengaruhi pola aliran air, pembentukan lembah, dan kemiringan lereng. Hal ini memengaruhi akumulasi air dan kondisi tanah di hutan pegunungan, serta memberikan variasi habitat yang beragam bagi flora dan fauna.
- Tanah: Tanah di hutan pegunungan umumnya kaya akan bahan organik dan memiliki tingkat drainase yang baik. Kombinasi antara curah hujan yang tinggi dan tingkat kelembapan yang tinggi juga mempengaruhi proses dekomposisi dan nutrisi tanah di hutan pegunungan.
- Suhu yang rendah dan pembentukan kabut yang sering terjadi di atas kanopi pepohonan menyebabkan peningkatan kelembaban udara. Kabut ini menghalangi cahaya matahari masuk dan akibatnya dapat mengurangi laju evapotranspirasi.
- Seiring dengan kenaikan ketinggian di hutan pegunungan, pohon-pohon cenderung menjadi lebih pendek dan memiliki cabang yang lebih banyak.
- Dalam hutan pegunungan, terdapat tumbuhan epifit berupa lumut, jenis-jenis anggrek, dan pakis yang tumbuh melimpah diatas tanah maupun di batang-batang pohon.
- Presipitasi turun dalam bentuk embun kabut yang mengendap di atas dedaunan, kemudian jatuh menetes ke tanah.
- Tanah di hutan pegunungan dan subpegunungan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, namun cenderung berjenis gambut.
Saat seorang pendaki mendaki ke puncak gunung, dia akan melihat perubahan dan perbedaan karakteristik tumbuhan hutan yang sejalan dengan ketinggian yang meningkat. Pohon-pohon mulai ditumbuhi lumut, anggrek, dan spesies lainnya. Tajuk pohon mulai menjadi lebih pendek, cabang dan rantingnya melengkung, dan ukuran daunnya menjadi lebih kecil.
Highland camp 1086 m dpl
Trekking Puncak Kencana – Highland Camp Curug Panjang adalah area perkemahan terluas di Puncak Bogor yang terletak di tengah nuansa hutan pegunungan. Tempat ini dikelilingi oleh tiga aliran sungai utama dan terdapat lima air terjun yang eksotis di sekitarnya. Highland Camp dibangun dengan keindahan lanskap buatan yang menyatu dengan pesona alam, menciptakan sebuah tempat berkemah yang terletak di antara keindahan hutan pegunungan bawah (sub-montana) dan unsur-unsur air. Highland Camp berada pada ketinggian berkisar antara 949 hingga 1086 meter di atas permukaan laut (dpl), dan terletak di Jalan Curug Panjang, Paseban, Desa/Kecamatan Megamendung, Puncak Bogor, Jawa Barat.
Lokasi Highland Camp:
Highland Camp terletak di Jalan Curug Panjang atau juga dikenal sebagai Jalan Situhinag, dengan ketinggian 949 hingga 1086 meter di atas permukaan laut (dpl). Lokasinya berada di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, kode pos 16770.
Berikut peta dan koordinat GPS:
https://goo.gl/maps/sQunywbb83ydVbQF8h
8WXW+J4 Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Gégér Paseban (1.278 mpdl)
Trekking Puncak Kencana – Gégér Paseban merupakan sebuah tempat perkemahan yang terletak di perbatasan antara kampung terujung Paseban dan hutan pegunungan bawah (sub montane forest) di kaki Gunung Gedongan/Gedogan. Gégér Paseban camping ground didesain untuk menyediakan fasilitas bagi kegiatan perkemahan berbasis petualangan dan berfungsi sebagai base camp untuk pendakian menuju Puncak Kencana melalui Datar Mayit dan Puncak Karvak dari arah barat laut. Selain itu, tempat ini juga menjadi basis trekking menuju beberapa lokasi di sekitar kawasan Paseban, Kawasan Pariwisata Puncak, dan Sentul Bogor.
Dalam bahasa Sunda, Gégér Paseban merujuk pada sebuah bukit yang terletak di sebagian hutan di kaki Gunung Gedogan (tercatat dalam Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209 – 142 CISARUA edisi: 1-1990 sebagai Gn. Gedongan). Gégér Paseban memiliki arti sebagai sebuah bentang alam yang menyerupai bukit dengan hutan pegunungan bawah, berlokasi pada ketinggian 1.278 meter di atas permukaan laut (mpdl), dan digunakan untuk kepentingan pariwisata dengan minat khusus.
Puncak Gn. Gedongan (1.688 m dpl)
Trekking Puncak Kencana – Puncak Gedogan/Gedongan, yang juga dikenal oleh penduduk sekitar dengan sebutan “Puncak Gedogan”, memiliki arti “kandang kuda” atau “istal”. Pada Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209 – 142 CISARUA edisi: 1-1990, tertulis sebagai Gunung Gedongan. Puncak Gedongan memiliki ketinggian sekitar 1.671 meter di atas permukaan laut dan merupakan batas antara hutan pegunungan bawah (submontana) dan hutan pegunungan atas (montana). Namun, penanda yang terpasang pada pohon di Puncak Gedogan/Gedongan menunjukkan ketinggian 1.688 meter di atas permukaan laut.
Di sekitar puncak Gunung Gedogan/Gedongan terdapat campsite Gunung Gedogan/Gedongan dan pos pengamatan yang terbuat dari kayu, dengan titik koordinat 48 M-0717688 UTM 9264271, pada ketinggian 1.564 meter di atas permukaan laut. Campsite ini berada di antara pos pengamatan dan Puncak Gunung Gedogan yang berada pada ketinggian 1.668 meter di atas permukaan laut.
Lokasi Puncak Gedogan/Gedongan:
Puncak Gedogan/Gedongan berada pada ketinggian 1.688 meter di atas permukaan laut, di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Berikut peta dan koordinat GPS:
https://goo.gl/maps/qRfwGX5JGhsUYtMX7
8XXG+V2 Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Puncak Karvak (1.676 m dpl)
Trekking Puncak Kencana – Puncak Karvak terletak pada ketinggian 1.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan titik koordinat 48 M 0718756, UTM 9263510, di sebelah barat daya puncak Kencana. Penamaan Puncak Karvak untuk dataran ini merujuk pada kotak-kotak yang terdapat pada peta. Karvak atau kotak adalah koordinat geografis yang menjadi koordinat utama. Satu kotak atau karvak, yang memiliki lebar sebesar 3,7 cm pada peta Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan (Bakosurtanal) skala 1:25.000, setara dengan 30 detik (30″). Pada peta skala 1:50.000, satu karvak setara dengan 1 menit (60″). Masyarakat lokal menyebut dataran kecil ini dengan sebutan “Datar Mayit”, sementara lerengnya dikenal sebagai “Geger Mayit”.
Lokasi Puncak Karvak:
Puncak Karvak terletak pada ketinggian 1.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Berikut peta dan koordinat GPS:
48 M 0718756, UTM 9263510.
Puncak Gn. Kencana (1.803 m dpl)
Trekking Puncak Kencana – Menurut Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209-142, ketinggian Gunung Kencana tercatat sekitar 1.796 meter di atas permukaan laut (mdpl), sementara pada monumen di Puncak Kencana tertera ketinggian 1.803 mdpl. Titik koordinat Puncak Kencana adalah 48 M 07187990, UTM 9263482.
Secara administratif, Gunung Kencana terletak di Kampung Rawa Gede, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Namun, data yang dikeluarkan oleh Google Earth menunjukkan bahwa Gunung Kencana berada di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Sebenarnya, Kencana tidak dapat disebut sebagai gunung, melainkan hanya sebuah bukit yang menjulang tinggi dengan ketinggian 1.803 meter di atas permukaan laut. Dari Puncak Kencana, terlihat pemandangan Gunung Gede Pangrango di selatan dan Gunung Salak di barat. Dari puncak ini, juga terlihat perkebunan teh Tjiliwung dan pemandangan kota yang berada dalam kawasan pariwisata Puncak.
Lokasi Puncak Kencana: Puncak Kencana terletak pada ketinggian 1.803 meter di atas permukaan laut (mdpl), di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Berikut peta dan koordinat GPS: https://goo.gl/maps/XzQYqLiMuNHS6ozQ8 8XRH+8Q Megamendung, Bogor, Jawa Barat. 48 M 07187990, UTM 9263482.
Pesona Puncak Kencana
Trekking Puncak Kencana – Dalam dua ekspedisi menuju puncak Kencana dari Paseban, penulis telah mencapai puncak tersebut sebanyak 3 kali. Pada ekspedisi pertama yang berjudul “Musafir di bulan safar 1443 H”, kami hanya melewati puncak Kencana pada sore hari dalam kondisi hujan badai, sehingga keindahan puncak Kencana tidak dapat kami saksikan. Pada ekspedisi kedua, pada sore hari (hari pertama), puncak Kencana diselimuti kabut dan terjadi hujan ringan, sehingga pemandangan megah dari Gunung Gede Pangrango dan keindahan Gunung Salak tidak terlihat. Kami juga tidak dapat menikmati pesona Kota Wisata Puncak dengan perkebunan teh yang menjadi daya tariknya.
Namun, pada kesempatan ketiga, kami akhirnya berhasil mencapai puncak Kencana pada hari kedua menjelang fajar, sekitar pukul 05.00 setelah bermalam di puncak Karvak. Rencana awal untuk menginap di puncak Gunung Gedogan tidak dapat terlaksana, karena untuk mencapai puncak Kencana di pagi hari, puncak Karvak atau Geger Mayit menjadi tempat berkemah yang ideal.
Kami sangat bersyukur dapat mencapai puncak Kencana pada saat yang tepat dan menikmati panorama yang menakjubkan saat matahari terbit. Dari puncak ini, kami dapat melihat keindahan Gunung Gede Pangrango dan pesona Gunung Salak yang memukau. Selain itu, pemandangan Kota Wisata Puncak dengan hamparan perkebunan teh yang memikat juga menjadi bagian dari pengalaman kami.
Setiap ekspedisi memberikan tantangan dan kejutan tersendiri. Meskipun cuaca tidak selalu mendukung, ketekunan dan semangat kami untuk mencapai puncak Kencana tidak pernah pudar. Pengalaman ini memberikan rasa kepuasan yang mendalam dan memperkaya pengalaman petualangan kami di dunia trekking.
View Gede Pagrango dan Salak
Trekking Puncak Kencana – Di sebelah selatan puncak Kencana terlihat Gunung Gede Pangrango yang menjulang dengan ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan 3.019 meter di atas permukaan laut (mdpl), sedangkan di baratnya terdapat Gunung Salak dengan puncak tertingginya mencapai 2.211 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di antara kedua gunung tersebut terhampar perkebunan teh Ciliwung yang hijau, serta lampu-lampu yang indah di kota-kota wisata Puncak yang terlihat mempesona pada malam hari.
Keindahan Gunung Gede Pangrango, Gunung Salak, perkebunan teh Ciliwung, serta kota-kota di kawasan pariwisata alam Puncak Bogor menjadi daya tarik yang sangat dicari oleh para pendaki puncak Kencana. Selain keindahan hutan pegunungan dan kekayaan biodiversitas yang terdapat di dalamnya, mereka juga dapat menikmati pemandangan spektakuler selama perjalanan melewati jalur pendakian dari Paseban, Gunung Gedogan/Gedongan, puncak Karvak, hingga mencapai Puncak Kencana.
Gunung Gede Pangrango:
Trekking Puncak Kencana – Gunung Gede Pangrango berada dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pendakian Gunung Gede Pangrango dapat dilakukan melalui jalur pendakian Cibodas, jalur Gunung Putri, dan jalur Selabintana.
Gunung Salak:
Trekking Puncak Kencana – Gunung Salak berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang merupakan salah satu kawasan konservasi di Indonesia. Pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak berada di bawah Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pendakian Gunung Salak dapat dilakukan melalui jalur Cimelati, Cidahu, Pasir Reungit, dan Javana Spa.
Selain itu, di Puncak Bogor juga terdapat perkebunan teh yang indah dan Talaga Warna. Perkebunan teh merupakan destinasi yang menarik untuk dikunjungi dan menikmati keindahan alam sambil menyeruput secangkir teh segar. Sementara itu, Talaga Warna merupakan sebuah danau yang mempesona dengan airnya yang jernih dan lingkungan yang tenang. Kedua tempat ini menjadi tambahan pesona yang menakjubkan di kawasan Puncak Bogor.
Peta dan koordinat GPS untuk Gunung Gede Pangrango: [Link Peta](https://goo.gl/maps/JXBMYMKUjT6hTwDj7) (6XJ7+8X Tugu Sel., Bogor, Jawa Barat).
Peta dan koordinat GPS untuk Gunung Salak: [Link Peta](https://goo.gl/maps/fLsNwpZvULpgeuAX9) (Pasawahan, Kec. Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).
Talaga Warna dan Perkebunan teh
Trekking Puncak Kencana – Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna di Puncak Bogor merupakan salah satu destinasi wisata alam yang memiliki danau atau telaga sebagai daya tarik utamanya. Lokasinya terletak di Jalan Raya Puncak KM. 364, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan ketinggian sekitar 1400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Telaga Warna merupakan area konservasi alam yang memiliki tujuan pelestarian dan juga pariwisata. Selain berfungsi untuk menjaga kelestarian alam dan ekologi, TWA Telaga Warna juga difungsikan sebagai kawasan pariwisata. Kawasan Hutan Telaga Warna awalnya ditetapkan sebagai Cagar Alam (CA) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 481/Kpts/Um/6/1981 tanggal 9 Juni 1956, dengan luas seluas 268,25 hektar. Kemudian, sebagian area yang mencakup sebuah telaga di dalamnya berubah fungsi menjadi Taman Wisata Alam (TWA) seluas 5 hektar (Huda, 2011).
Pesona Telaga Warna hadir berkat air telaganya yang dapat berubah warna, mulai dari hijau cokelat, kuning gelap, hingga kuning terang pada waktu-waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh keberadaan alga di danau. Tumbuhan ini menyebar di seluruh danau dan dapat menyebabkan perubahan warna air. Oleh karena itu, warna air di danau tampak berubah sesuai dengan warna alga yang ada. Selain keindahan air yang dihasilkan oleh alga, di Telaga Warna pengunjung juga dapat menjelajahi berbagai habitat fauna, seperti babi hutan, kera, surili, dan lutung. Bahkan, kabarnya terdapat fauna langka seperti macan tutul, elang jawa, dan lainnya. Keistimewaan lainnya yang menjadi daya tarik wisata adalah adanya beberapa jenis flora asli hutan tropis di sekitar danau, seperti pohon Puspa dan Kihiur, serta beberapa jenis tanaman rendah, seperti pohon Rame, Rotan-rotanan, dan paku tiang.
Lokasi Telaga Warna:
Telaga Warna terletak di Tugu Sel., Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Peta dan koordinat GPS:
[Link Peta](https://goo.gl/maps/4cia8yzMoudT6yNj7)
Risalah Trekking Puncak Kencana
Trekking Puncak Kencana – Tidak puas dengan ekspedisi pertama yang berjudul “Musafir di bulan safar 1443 H”, pada hari Selasa, 21 September 2021, saya, sebagai penulis, melakukan ekspedisi kedua menuju puncak Kencana melalui Gunung Gedogan/Gedongan dan puncak Karvak dari lereng barat daya Gunung Paseban. Ekspedisi kedua ini diberi nama “Ekspedisi Geger Mayit” dan melibatkan 8 orang yang merupakan kolaborasi antara tim Highland Adventure Indonesia, Highland camp, dan Hadena Indonesia.
Saya, yang biasa dipanggil Kiade, titik pertemuan awal kami berada di Highland camp curug Panjang, di zona Halimun dengan koordinat 48 M, 0754986, UTM 9264396, dan ketinggian 957 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sini, kami melakukan pemeriksaan peralatan ekspedisi seperti GPSmap 64SC Garmin, MacBook Pro M1, kamera, GoPro, serta perlengkapan untuk pengambilan foto dan video, perlengkapan berkemah, dan perlengkapan pribadi masing-masing anggota. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju warung wisata Upit yang berada di sebelah barat laut zona Halimun, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit melintasi jalan berbatu (onderlaag) dan jembatan rawayan.
Perjalanan selanjutnya mengarah ke kebun jeruk dari warung wisata Upit. Kami melewati gawir camp, yang merupakan batas antara zona wisata dan pemukiman warga di Rt 05/02 Desa Megamendung, Paseban. Dari titik awal, kami melewati pos tiket 2 curug Panjang, kemudian memasuki hutan pinus merkusii melalui jalur tanah yang menantang dengan tanjakan-tanjakan yang curam dan berkelok-kelok, hingga mencapai jalanan beraspal (jalan Situhiang). Di perbatasan antara zona hutan dan jalan beraspal, terdapat gawir camp yang terletak di tepian. Koordinat Gawir Camp adalah S -6.646421, E106.946804.
Jalan beraspal dengan lebar sekitar 3 meter tersebut dikenal sebagai Jl. Situhiang, yang memiliki banyak tanjakan curam. Tanjakan ketiga dengan kemiringan 60-65 derajat dan panjang sekitar 80 meter, serta tanjakan kedua sepanjang 50 meter dengan kemiringan 50-60 derajat, merupakan tanjakan yang paling berat yang harus kami lewati di antara beberapa tanjakan lainnya. Akhirnya, kami sampai di jalan berbatu onderlaag yang berada di ujung kampung Paseban, yang merupakan perbatasan antara pemukiman dan hutan.
Jalur Geger Paseban – Puncak Gedongan
Trekking Puncak Kencana – Paseban Pasir adalah kampung terujung di timur Desa Megamendung yang berbatasan dengan hutan pegunungan bawah, dan merupakan titik awal trekking sebenarnya. Di kampung ujung Paseban ini, terdapat beberapa rumah yang dibangun menggunakan kayu dan bambu sebagai bahan utama, dengan masyarakat yang sederhana. Selain di Highland Camp, kampung Paseban juga menjadi alternatif titik cek pertama untuk pendakian menuju Puncak Kencana.
Dari kampung terujung, kami menyusuri jalanan berbatu yang berada di pinggiran hutan campuran. Jalanan berbatu dengan lebar 2 meter diawal-awalnya lalu menyempit ketika mendekati ujung jalan onderlaag, itu melewati semak belukar, sesekali membelah hutan-hutan pinus atau pohon-pohon damar yang tumbuh dikiri dan kanan jalan. Hingga pada akhirnya, kami melintasi jalanan tanah dengan semak belukar yang terlihat sedang ditebangi (di cacar) untuk di tanami pohon kopi. Terlihat dari tumbuhan tebangan, bahwa vegetasi yang akan dijadikan perkebunan kopi awalnya banyak ditumbuhi oleh handam beurem, ilalang, nampong, seuseurehan, pakis-pakisan, cente, liana-lianaan, haringhing, sariang, kai rinyuh, dan lainnya.
Memang terasa gersang saat melewati semak belukar yang tumbang akibat penebangan di sekitar Pos-1. Namun, suasana berbeda ketika mendekati Pos-2, di mana terasa lebih seperti hutan campuran. Di kawasan ini, banyak tumbuh pohon-pohon seperti baros, riuang anak, pasang, saninten, kai labon atau kilabon, barugbug, kironyok, sehang, oncol, huru hiris, huru bagong, dan masih banyak lagi.
Untuk mencapai Pos-2, kami harus melewati tanjakan yang curam dan panjang, yang dikenal dengan sebutan Tanjakan Uhe. Nama “Uhe” mengacu pada orang yang membuat tanjakan ini, yang anaknya juga terlibat dalam dua ekspedisi pendakian menuju Puncak Kencana bersama kami. Rute melalui Tanjakan Uhe merupakan jalur yang paling challenging untuk mencapai Pos-2 dan Puncak Gunung Gedogan/Gedongan.
Terjadi dua versi penyebutan untuk gunung ini. Sebagian besar masyarakat di sekitar Paseban menyebutnya Gunung Gedogan, yang merujuk pada arti kandang kuda atau istal. Menurut cerita penduduk setempat, pada masa lalu terdapat istal kuda atau kandang kuda di gunung ini. Namun, berbeda dengan penamaan yang tercantum di Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209-142 CISARUA edisi 1-1990, yang menyebutnya Gunung Gedongan. Kami belum menemukan makna atau identitas khusus yang terkait dengan nama Gunung Gedongan tersebut.
Tidak jauh sebelum puncak Gedogan atau Gedongan, terdapat sebuah bangunan dua lantai berbahan kayu hutan yang tidak terlihat ada penghuninya. di pos-2 inilah kami sebentar untuk beristirahat dengan beberapa cangkir kopi yang diseduh dan menunaikan shalat dzuhur, lalu, perjalanan dilanjutkan menuju puncak gunung Gedogan.
Tidak jauh sebelum mencapai Puncak Gedogan atau Gedongan, terdapat sebuah bangunan dua lantai yang terbuat dari kayu hutan. Bangunan tersebut terlihat tidak berpenghuni. Di Pos-2 inilah kami beristirahat sejenak, sambil menikmati beberapa cangkir kopi yang diseduh, dan melaksanakan shalat dzuhur. Setelah istirahat selesai, perjalanan kami dilanjutkan menuju puncak Gunung Gedogan.
Suasana puncak Gn. Gedogan / Gedongan begitu sunyi senyap dan terasa lembab, yang terdengar hanyalah nyanyian burung dan riuh pepohonan yang tertebak angin. Areal puncak Gedogan / Gedongan tidak begitu luas, disekililingnya banyak ditumbuhi oleh pohon kai pasang, ramogiling, saninten dan puspa, beberapa jenis perdu tumbuh diantara pohon-pohon tegakan seperti pakis, orok-orokan, cariang, arben hutan, tepus dan banyak lainnya.
Tidak jauh dari Pos-2, terdapat tanjakan yang sangat curam dengan tingkat kemiringan antara 85 hingga 80 derajat. Tangga-tangga yang terbuat dari tanah dengan akar pepohonan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi untuk mencapai puncak Gunung Gedogan.
Puncak Gunung Gedongan adalah area dengan dataran yang tidak terlalu luas. Suasana di puncak ini begitu hening, sunyi, dan lembap. Kami menikmati pesona keheningan di puncak Gunung Gedogan sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Puncak Karvak yang terletak di sebelah tenggara puncak Gunung Gedogan.
Dari puncak Gunung Gedogan/Gedongan, kami melanjutkan perjalanan menuju Geger Mayit dengan melewati punggungan gunung Gedogan/Gedongan dan menuju arah Gunung Kencana. Rute yang kami pilih kali ini berbeda dengan ekspedisi sebelumnya yang melewati lembah untuk mencapai Geger Mayit. Kali ini, kami melewati hutan yang lebih eksotis dengan jalur yang cukup datar.
Trekking Puncak Karvak
Trekking Puncak Kencana – Dari puncak Gunung Gedogan/Gedongan, perjalanan dilanjutkan menuju Geger Mayit dengan melintasi punggungan gunung Gedogan/Gedongan menuju arah tenggara menuju Gunung Kencana. Rute yang kami ambil kali ini berbeda dengan rute ekspedisi sebelumnya yang melalui lembah, kali ini kami melewati jalur hutan yang lebih eksotis dengan trek yang relatif datar. Meskipun terkadang ada sedikit tanjakan atau turunan, namun secara keseluruhan jalur ini cukup landai.
Sepanjang perjalanan dari puncak Gedongan menuju Geger Mayit banyak tanaman jenis perdu yaitu congkok, pakis, orok-orokan, cariang, arben hutan, tepus. Dan, pada rute perjalanan kali ini, kami baru menemukan tegal hoe yang merupakan areal hutan dengan dominasi oleh tumbuhan jenis rotan-rotanan yang tumbuh diantara tajuk tegakan.
Pada ekspedisi kedua, setelah mencapai Puncak Gunung Gedogan/Gedongan, tim dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari fotografer, videografer, dan tim pendukung, yang bergerak lebih awal menuju Geger Mayit untuk menyiapkan tempat bermalam. Sementara itu, kelompok kedua menyusul dengan selisih waktu perjalanan sekitar 1,5 jam.
Tim kedua melaporkan bahwa dalam kondisi hujan dan berkabut, durasi perjalanan dari Puncak Gunung Gedogan ke Puncak Kencana tercatat sekitar 85 menit, dengan melewati Geger Mayit atau Puncak Karvak. Sedangkan perjalanan dari Puncak Kencana kembali ke Geger Mayit tercatat sekitar 20 menit dengan kondisi trek menurun.
Camping di Puncak Karvak
Trekking Puncak Kencana – Masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan “Geger Mayit”, yang merujuk pada bentang alam di sekitar “Datar Mayit”. Sebagian pendaki atau penggemar alam bebas juga menyebutnya sebagai puncak Karvak. Dataran ini terletak di sebelah timur laut Puncak Kencana, dengan ketinggian 1676 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan koordinat 48 M 0718756, UTM 9263510. Kami menduga bahwa penamaan puncak Karvak 13 merujuk pada datar mayit yang disematkan oleh para penggemar alam bebas, merujuk pada kotak 13 di peta atau kedudukan suatu titik koordinat yang tercatat di peta.
Suasana di puncak Karvak di pagi hari seolah berada di dalam sebuah kandang burung besar, dengan pohon-pohon yang menjulang dan membentuk barisan mengelilingi dataran kecil. Barisan pohon tersebut tampak seperti batang ruji yang teratur dalam struktur kandang burung. Di sini, terdengar suara burung saling bersahutan, menciptakan simfoni kehidupan hutan yang mempesona. Kicauan burung cangkurileng, kutilang, burung jogjrog, dan lainnya memperindah suasana pagi. Ditambah lagi dengan dentingan angin yang menghempas pucuk-pucuk pohon, terutama pohon kianak yang banyak dihiasi sarang macan di batangnya, menciptakan gemuruh alami. Semuanya menjadi lebih indah dengan hadirnya tanaman serasah.
Trekking Puncak Kencana
Trekking Puncak Kencana – Ada peristiwa menarik yang terjadi saat perjalanan kembali dari puncak Kencana menuju Geger Mayit pada pagi hari sekitar jam 09.00. Di tengah perjalanan, kami menemui sebuah pohon tumbang yang menarik perhatian. Sebagian orang memilih untuk tidak melewatinya, sementara yang lain berhasil melaluinya. Bahkan, momen tersebut terekam dalam bentuk video. Pohon tumbang tersebut memiliki warna hitam kelam, dan setiap orang harus merayap untuk bisa melewatinya, baik saat menuju puncak Kencana maupun sebaliknya dari puncak Kencana menuju Geger Mayit. Jalur trek ini sangat sempit, hanya sekitar 1 – 1,5 meter, dengan tebing curam di sisi kanan dan kiri.
Hal ini akhirnya menjadi sumber perdebatan yang tak berujung. Dari kelima orang yang kembali dari puncak Kencana, tiga di antaranya memilih untuk tidak melewati pohon tumbang tersebut, sementara dua lainnya berhasil melewatinya. Ironisnya, saat mendaki, pohon tumbang tersebut menjadi spot pemotretan dan pengambilan video berulang kali, bahkan kami sempat beristirahat sejenak di sana.
Situasinya berbeda dengan ekspedisi pertama, di mana kami menggunakan jalur tanjakan sambalodo saat kembali. Jalur ini dilengkapi dengan konstruksi kayu hutan (dolken) sepanjang jalur pendakian dengan tingkat kemiringan 60-80 derajat. Tujuannya adalah untuk mencapai kebun teh Ciliwung, di mana kendaraan jip sudah menunggu untuk membawa kami kembali ke Highland Camp sebagai titik awal trekking di Puncak Bogor.
Pendakian dari puncak Karvak menuju puncak Kencana berlangsung sekitar 20 menit dengan sebagian besar treknya yang sempit, hanya sekitar 1-1,5 meter, dan menanjak dengan tebing di kedua sisi. Jalur ini berada di punggungan dan ditumbuhi oleh vegetasi tumbuhan yang sangat rapat. Tumbuhan dengan tajuk tegak yang mirip dengan vegetasi di puncak Karvak mendominasi jalur ini. Selama pendakian, kami melewati banyak pohon tumbang yang melintang dan menghalangi jalur pendakian.
Simpulan dan FAQ Trekking Puncak Kencana
Trekking Puncak Kencana – Sekarang, para penjelajah dan pecinta alam memiliki kesempatan untuk mengikuti trekking di Puncak Bogor yang menawarkan jalur perawan yang eksotis. Perjalanan ini dimulai dari kaki gunung Paseban dan melintasi puncak gunung Gedongan/Gedongan serta puncak Karvak/Geger Mayit sebelum akhirnya mencapai puncak Gn. Kencana. Dalam perjalanan ini, peserta akan merasakan keajaiban alam yang tak terlupakan, di mana kegiatan fisik dan perjalanan emosional bersatu dengan indahnya instrumen-instrumen alam liar.
Trekking di Puncak Bogor menawarkan pengalaman yang melampaui kegiatan fisik semata. Para penjelajah akan menyatu dengan alam dan merasakan kehidupan alam yang begitu memukau. Jalur trekking yang belum terjamah oleh banyak orang ini menawarkan kesempatan untuk menjelajahi hutan-hutan lebat yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup yang unik dan langka.
Melalui perjalanan ini, penjelajah akan dihadapkan dengan panorama alam yang menakjubkan, pemandangan yang memukau, serta suara-suara alam yang menggugah hati. Hutan pegunungan yang dipenuhi dengan pepohonan raksasa, flora dan fauna yang endemik, serta sungai-sungai yang berliku, semuanya menjadi bagian dari pengalaman trekking yang mengesankan.
Trekking di Puncak Bogor bukan hanya tentang mencapai puncak Gn. Kencana, tetapi juga tentang menghargai keindahan alam, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperkaya pengetahuan tentang flora dan fauna di sekitar kita. Melalui petualangan ini, kita dapat memahami pentingnya konservasi alam dan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan.
Bagi para penjelajah yang ingin menantang diri mereka sendiri dan merasakan keindahan alam yang memukau, trekking di Puncak Bogor adalah pilihan yang sempurna. Dengan persiapan yang matang, pengetahuan tentang rute dan kondisi jalur, serta kepedulian terhadap kelestarian alam, kita dapat menjelajahi tempat yang belum banyak dijamah dan menciptakan pengalaman tak terlupakan di tengah pesona alam yang luar biasa.
Dalam perjalanan ini, kita akan merasakan keterhubungan yang kuat dengan alam, memperoleh wawasan baru tentang keindahan dan kekayaan alam, serta menemukan keajaiban-keajaiban yang hanya dapat ditemukan dalam perjalanan petualangan ini. Mari bersiap-siap untuk merasakan petualangan luar biasa di trekking Puncak Bogor yang akan mengubah cara pandang kita terhadap alam dan menginspirasi semangat petualangan di dalam diri kita.
A : Trekking Puncak Kencana adalah kegiatan pendakian gunung yang bertujuan untuk mencapai puncak Kencana di Puncak Bogor. Terdapat beberapa jalur trekking yang dapat dipilih, salah satunya adalah jalur Paseban yang melewati puncak Gunung Gedogan dan puncak Karvak.
A : Mulailah dengan menghubungi Hotline kami di +62 857-8000-2200 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang trekking ke Puncak Kencana melalui Gunung Paseban atau hutan Paseban!