PAKET WISATA BADUY ; Baduy ….., merekalah yang masih memegang aura magis adat Leluhur Sunda. Suasana hening dan temaran tanpa gemerlap melukiskan kehidupan komunitas manusia yang damai, tentram dan dipenuhi ketenangan. Pakem adat yang dijunjung, nilai etnik yang eksotik lagi bernyawa dan kearifan lokal yang kental merupakan denyut kencang di jiwa ujung Barat pulau Jawa .
PAKET WISATA BADUY DALAM 2D1N
“ dua hari tanpa kebisingan knalpot dan beton-beton kota yang membatasi, sebuah malam tanpa pijaran lampu dari arus pebangkit listrik tenaga air Jatiluhur. Sebuah moment dimana anda hanya akan ditemani peradaban tua nan eksotis di komunitas adat suku Baduy dengan ambu yang bertenun di Lembur Cipaler yang laksana taman bambu raksasa atau bermaian diantara batu berlumut yang menegaskan tuanya keberadaan lembur Marengo. ”
Deskripsi Paket Wisata Baduy Dalam
NOMOR PAKET | : | HADE-2D1N.17 | download brosur |
KEGIATAN | : | Journey Alam dan Budaya Baduy |
DURASI SABA | : | 2 Hari 1 Malam |
DESTINASI | : | Baduy Dalam dan Baduy Luar |
AKOMODASI | : | Menginap di Gajeboh |
MIN/ MAX PAX | : | 14-16 orang (atau kelipatannya) |
INVESTASI | : | Kirimkan Penawaran |
ITINERARY PAKET WISATA BADUY DALAM
Hari pertama : Anda akan di berangkatkan dengan menggunakan kendaraan elf yang dapat menampung 16 wisatawan dari Jakarta pada pagi hari dan sampai di Desa Ciboleger kabupaten Lebak sekitar jam 11:30, (ini disesuaikan dengan fasilitas paket) dilanjukan berjalan kaki menuju kampung Gajeboh yang akan dengan melewati 4 kampung Baduy luar lainnya yaitu kampung Babakan Joro yang banyak menjual kerajinan Baduy, Cipondoh, Kadu ketug, Kampung Balimbing. Salah satu rumah penduduk di Gajeboh inilah wisatawan akan menikmati istirahat sebelum melanjutkan ke kampung Baduy Dalam pada esok hari. Kampung Gazeboh terdapat Jembatan bambu sepanjang 24 meter yang ditopang oleh 2 pohon Angsa berumur ratusan tahun membentang anggun di atas Sungai Cihujung menuju salah satu kampung ke baduy dalam.
Tiba pada jam 12 siang, wisatawan akan di suguhi nasi beas pare Gede dengan lauk pauknya untuk dinikmati sebagai jamuan makan siang setelah setengah hari berkendara dari Jakarta. Sebentar melepas lelah, wisatawan diajak untuk berinteraski dengan penduduk Gazeboh. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain melihat pembuatan jala ikan, pembuat kain tradisional Baduy, mengamati tata cara hidup masyarakat baduy yang memegang utuh adat dan budaya leluhur dan yang berminat, wisatawan akan diajak bermain / mandi di sungai Ciujung, itu terjadi menjelang petang hari sekitar jam 17:00.
Pada malam hari wisatawan akan di suguhkan suasana perkampungan adat dengan suasana temaran tampa aliran listrik yang meneranginya, dalam keheningan dan jauh dari kebisingan wisatawan kembali di suguhi makan malam yang berbahan dasar hasil pertanian masyarakat baduy yang penuh kearifan, beberapa kegiatan budaya dapat dilakukan ditemaran malam selama di Gazeboh seperti pagelaran Angklung, alat musik tradisional lainnya. ini dilakukan sebelum wisatawan merebahkan diri diatas tikar pandan yang di gelar di tengah rumah.
Hari kedua : Keesokan paginya wisatawan akan terbangun oleh suara kokok ayam dan nyanyian burung yang menyapa mentari pagi setelah melakukan aktivitas pagi dan sarapan, wisatawan akan journey menuju kampung Cibeo (Baduy Dalam) dengan melewati beberapa kampung dengan karakteristik berbeda antar satu kampung dengan kampung lainnya yaitu Cicakal Muara, Cicakal leuwi Buled, Cipaled, Cepak Bungur. Di Baduy Dalam (Cibeo) wisatawan akan disuguhi makan siang. Pengamatan terhadap karakter pedalaman merupakan aktivitas ketika di Baduy Dalam, setelah puas menikmati keunikan kampung Cibeo, kembali wisatawan akan diajak kembali ke kampung Gazeboh dan kembali ke Jakarta, Sayonara..
(Skenario kedua wisatawan akan langsung menginap di Baduy Dalam / Cibeo setelah perjalanan dari Jakarta di hari pertama)
FASILITAS DAN RESERVASI
– Bus Pariwisata
– Perijinan + Tiket masuk wisata
– Tradisional homestay di Baduy Dalam
– 1x Breakfast 2x Lunch, 1x Dinner.
– Air Mineral
– Pemandu ke Baduy Dalam
– Spanduk dan Banner
– Dokumentasi.
H O T L I N E
+62 857-8000-2200Mengenal Wisata Suku Baduy
Suku Baduy merupakan salah satu suku yang telah mewarisi tradisi nenek moyang mereka dan menjalani kehidupan secara tradisional yang harmonis dengan alam. Keunikan budaya mereka telah berhasil dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dalam program Si Fantastis atau Destinasi Wisata Unggulan Kabupaten Lebak. Wisata Budaya Baduy terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Perjalanan menuju destinasi wisata tersebut dapat ditempuh sekitar 70 km atau sekitar satu jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Kondisi jalan menuju destinasi wisata ini tergolong baik dan mudah diakses, dan tersedia pula transportasi umum bagi wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi.
Suku Baduy terdiri dari dua kelompok utama, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar, yang dapat dibedakan dari penampilan mereka. Suku Baduy Dalam memiliki pakaian dan ikat kepala yang seluruhnya berwarna putih, sementara Suku Baduy Luar mengenakan pakaian berwarna hitam dan ikat kepala berwarna biru. Wisata Budaya Baduy menawarkan keindahan alam yang masih alami dan memungkinkan pengunjung untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan tradisional suku Baduy. Suku Baduy hidup secara sederhana dan menjalin harmoni dengan alam sekitar. Oleh karena itu, pada tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengakui Suku Baduy sebagai warisan budaya tak benda yang bernilai.
Untuk lebih memahami tentang Wisata Budaya Baduy, pengunjung dapat langsung mengunjungi lokasinya atau menonton film berjudul “Embu” yang telah tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak bulan Mei 2025. Film ini mengangkat konflik keluarga yang berlatar belakang budaya yang kuat di tanah Baduy. Mayoritas cerita dalam film ini berpusat di Suku Baduy, sehingga secara tidak langsung penonton dapat mengenal lebih dalam tentang budaya dan tradisi Suku Baduy serta merasakan suasana tradisional yang eksotis, yang tentu saja memukau penonton. Melihat keberadaan kampung adat ini di tengah arus globalisasi yang begitu deras, sebagai warga negara Indonesia (WNI), kita patut bangga dan bersemangat untuk memperkenalkan warisan budaya bangsa ini dan berkomitmen untuk menjaga kelestariannya.
Perbedaan antara suku Baduy Dalam dan Baduy Luar dapat diketahui melalui tradisi dan norma adat yang mereka anut. Baduy Luar, sesuai namanya, secara tradisi dan norma telah terpengaruh oleh budaya modern.
Dalam kehidupan sehari-hari, Ketua Adat atau Jaro di Baduy Luar mengizinkan warganya menggunakan barang elektronik dan produk buatan pabrik. Mereka juga lebih terbuka dan menerima tamu dari luar, termasuk tamu dari mancanegara, untuk menginap di rumah mereka.
Di sisi lain, masyarakat Baduy Dalam umumnya lebih tertutup dan tidak menerima pengaruh budaya dari luar. Mereka menganut konsep pikukuh yang teguh. Konsep ini mengajarkan untuk mempertahankan keadaan dan menghindari perubahan sebisa mungkin. Aturan ini diterapkan dengan tegas dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga ada banyak pantangan yang diikuti dengan ketat.
Baduy Dalam terdiri dari tiga kampung yang bertanggung jawab menyediakan kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat. Tugas ini dipimpin oleh Pu’un sebagai ketua adat tertinggi, dengan bantuan Jaro sebagai wakilnya. Sebagai tanda ketaatan dan pengakuan kepada kepemimpinan, masyarakat Baduy secara rutin melaksanakan tradisi Seba. Jika tidak ada halangan, tradisi ini diadakan setahun sekali.
Perbedaan lainnya antara masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar terletak pada gaya berpakaian yang mereka kenakan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Baduy Dalam umumnya mengenakan pakaian berwarna putih, dengan celana kadang-kadang menggunakan warna hitam atau biru tua. Pilihan warna putih ini memiliki makna simbolis yang melambangkan kesucian serta sebagai wujud dari keberlanjutan budaya mereka yang tidak terpengaruh oleh pengaruh budaya luar. Sementara itu, masyarakat Baduy Luar cenderung menggunakan pakaian berwarna hitam atau biru tua dalam aktivitas sehari-hari mereka. Hal ini mencerminkan bahwa mereka telah terpengaruh oleh budaya modern yang lebih luas.
Bagi wisatawan yang terbiasa hidup dengan teknologi modern, menginap atau bertamu di Baduy Luar memberikan banyak keuntungan. Beberapa rumah di sana dilengkapi dengan alat penghasil listrik yang menggunakan tenaga matahari. Hal ini memungkinkan wisatawan untuk menggunakan gadget, lampu, dan alat elektronik lainnya selama mereka tinggal di sana.
Penggunaan energi matahari sebagai sumber listrik dipilih oleh masyarakat Baduy Luar sebagai upaya untuk menjaga alam dan keaslian desa mereka. Oleh karena itu, pemasangan jaringan listrik konvensional yang menggunakan kabel tidak diperbolehkan, karena dapat merusak tanah dan menyulitkan kegiatan penebangan pohon. Selain itu, rumah-rumah di Baduy Luar juga terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, sehingga penggunaan kabel listrik dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Salah satu kelebihan lainnya bagi wisatawan yang mengunjungi Baduy Luar adalah jarak yang lebih dekat untuk mencapai kampung Baduy Dalam, yaitu bagian tengah dari komunitas Baduy. Dari pintu masuk, wisatawan hanya perlu melakukan perjalanan selama sekitar 1 jam atau menempuh jarak sekitar 3 kilometer. Sedangkan untuk mencapai Baduy Dalam, wisatawan membutuhkan waktu setengah hari perjalanan atau sekitar 11 kilometer jika dihitung dari kampung Gajeboh.
Sebelum menginap di Baduy Luar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wisatawan. Mereka diharapkan membawa stok bahan pangan mentah sendiri atau dapat membelinya di pasar yang terletak di pintu masuk Desa Ciboleger. Bahan pangan tersebut akan disediakan oleh pemilik rumah yang dikunjungi oleh wisatawan.
Masyarakat Baduy Dalam secara umum cenderung memiliki sifat yang tertutup dan enggan menerima pengaruh budaya dari luar. Mereka memegang teguh konsep pikukuh, sebuah aturan adat yang memiliki esensi yang sangat penting dalam pandangan mereka tentang kehidupan. Konsep ini mengimplikasikan keberadaan yang stabil dan tidak berubah. Prinsip pikukuh diterapkan dengan tegas dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang mengakibatkan adanya berbagai pantangan yang sangat ketat.
Baduy Dalam terdiri dari tiga kampung yang bertanggung jawab menyediakan kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat Baduy Dalam. Tanggung jawab ini dipimpin oleh Pu’un, yang merupakan pemimpin adat tertinggi dalam struktur kelembagaan mereka. Pu’un didampingi oleh Jaro, yang bertindak sebagai wakilnya dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
Untuk mencapai Baduy Dalam, seorang wisatan harus melakukan perjalanan kaki selama 6-7 jam melalui trek yang cukup terjal.
Dalam kunjungan ke Baduy Dalam, terdapat beberapa peraturan yang harus dihormati dan dipatuhi dengan sungguh-sungguh. Peraturan-peraturan ini berfungsi untuk menjaga keberlangsungan dan integritas budaya serta kehidupan masyarakat Baduy. Berikut adalah beberapa peraturan yang harus diperhatikan saat berkunjung ke Baduy Dalam:
Tidak Diperkenankan Menghidupkan Jenis Elektronik Apapun Setelah Memasuki Baduy Dalam
Dalam menghormati nilai-nilai kehidupan tradisional masyarakat Baduy Dalam, pengunjung dilarang untuk menggunakan atau menghidupkan perangkat elektronik apa pun setelah memasuki wilayah Baduy Dalam. Hal ini dilakukan untuk menjaga kedamaian dan keheningan serta memperkuat keterikatan dengan alam dan budaya yang autentik.
Dilarang Memotret Setelah Memasuki Gerbang Baduy Dalam
Untuk menjaga privasi dan kelestarian budaya masyarakat Baduy Dalam, pengunjung tidak diperkenankan untuk memotret atau mengambil gambar setelah memasuki gerbang Baduy Dalam. Keterlibatan secara aktif dalam pengalaman dan interaksi langsung dengan masyarakat setempat diutamakan daripada sekadar dokumentasi visual.
Mematuhi Adat Istiadat Suku Baduy
Penting bagi pengunjung untuk menghormati dan mematuhi adat istiadat suku Baduy selama berada di wilayah mereka. Hal ini mencakup perilaku, tata cara berkomunikasi, serta mengikuti norma-norma sosial yang berlaku. Memiliki pemahaman yang baik tentang adat istiadat mereka sebelum kunjungan akan membantu pengunjung beradaptasi dengan lingkungan budaya yang berbeda.
Dilarang Mengeluh Selama Perjalanan
Salah satu nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Baduy Dalam adalah rasa syukur dan ketenangan batin. Oleh karena itu, pengunjung diharapkan untuk tidak mengeluh selama perjalanan. Menghadapi tantangan dan kelelahan dengan penuh kesabaran akan memberikan pengalaman yang lebih berarti dan memupuk rasa saling pengertian antara pengunjung dan masyarakat setempat.
Peserta Dimohon Untuk Menjaga Ucapan & Perilaku Selama Perjalanan
Etika dan sopan santun dalam berbicara dan berperilaku sangat dihargai di lingkungan Baduy Dalam. Peserta diharapkan untuk mengucapkan kata-kata yang sopan dan menjaga sikap yang baik selama perjalanan. Ini akan mencerminkan rasa hormat terhadap budaya dan orang-orang Baduy serta membangun hubungan yang harmonis.
Dilarang Memakai Unsur Modern Selama Berada di Baduy Dalam
Dalam semangat mempertahankan keaslian budaya dan kehidupan tradisional, pengunjung dilarang memakai unsur-unsur modern seperti pakaian, aksesori, atau barang-barang elektronik yang mencolok selama berada di wilayah Baduy Dalam. Mengenakan pakaian dan atribut yang sesuai dengan tradisi lokal akan menghormati nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Bilamana Ingin Buang Hajat
Sebaiknya Bertanya Kepada Crew atau Guide Lokal Terlebih Dahulu Dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, pengunjung disarankan untuk berkonsultasi dengan crew atau pemandu lokal jika ingin buang hajat. Hal ini untuk memastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan memperhatikan aturan dan norma-norma yang berlaku serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Saling Menolong, Menghormati, dan Menghargai Sesama Peserta Maupun Makhluk Disekitar Kita Kerjasama, saling menghormati, dan menghargai adalah nilai-nilai penting yang harus dijunjung tinggi selama kunjungan ke Baduy Dalam.
Mengutamakan sikap tolong-menolong dan saling memperhatikan akan menciptakan lingkungan yang harmonis antara pengunjung dan masyarakat setempat, serta memberikan pengalaman yang berkesan dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Peraturan-peraturan ini merupakan bagian integral dari kunjungan ke Baduy Dalam dan bertujuan untuk memastikan bahwa pengalaman wisata berjalan dengan baik, memperhatikan keberlanjutan budaya, serta menjaga kehidupan masyarakat Baduy yang unik.
Untuk mengikuti paket wisata Baduy Dalam, silahkan Anda menghubungi Hotline Wisata Halimun di nomor +62 857-8000-2200
Get your Adventure Experience
CIPTAGELAR
HUBUNGI HOTLINE KAMI
Kecuali penduduk lokal, tidak banyak yang mengetahui tentang journey menuju kasepuhan adat Ciptagelar dengan menembus jalanan setapak hutan Halimun dari Desa Wisata Malasari, lelahnya perjalanan ini akan terbayar oleh magis hutan yang mempesona dan sapaan sampurasun dari baris kolot di rumah Gede. Perlintasan yang menghubungkan hutan barat Halimun dengan selatan dapat ditempuh +5 jam berjalan kaki.
KASEPUHAN
HUBUNGI HOTLINE KAMI
Rampes !, sebuah kata bermagis yang menjawab sapaan salam penghormatan budaya ketika anda tiba pertama kali di rumah Gede. Perjalanan wisata di Kasepuhan adat Ciptagelar menghadirkan perilaku adat terbalut alam yang mempesona, bumi yang terjaga oleh hukum para leluhur, dengan bermukim di rumah Gede lah anda akan melewati hari-hari berpetualang dalam dalam magnetnya kerifan lokal dan alam yang memukau
HADE.01BDY/17
Saba Baduy++
Yakinlah bahwa 2 hari 1 malam atau lebih yang anda lewatkan untuk menapaki tanah Baduy yang menawarkan sejuta magnet budaya dan selaksa alam yang masih terjaga oleh hukum leluhurnya, serta bermukim sebentar saja di heningnya lembur pembatas zaman yang sarat kesakralan adat diantara komplek berumah panggung merupakan pengalaman Amazing yang pernah anda rasakan sepanjang zaman
Dapatkan Paket WisataHalimun Adventure Ethnic
Halimun Adventure Ethnic yang di singkat HADE, merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan di kampung-kampung adat dan suku sunda tua yang berada dalam gugusan pegunungan Halimun guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta menikmati keagungan tradisi / budaya yang masih kental dengan tradisi yang diwariskan leluhur masyarakat sunda.
Karena Halimun Adventure Ethnic dilakukan dalam perkampungan / suku adat sunda, maka secara filosofis Halimun adventure Ethnic mengusung nilai-nilai kesundaan dalam layanan pariwisata, yaitu “Someah HADE ka semah, HADE ku tata, HADE ku Basa tur HADE ka soca”. secara bahasa HADE berarti bagus, benar dan akur dalam padanan sunda. “Someah hade ka semah, hade ku basa, hade ku tata tur hade ku soca” pada paket wisata Halimun Adventure Ethnic dapat dimaknakan, bahwa kami memberikan layanan pariwisata dengan pesona keramah tamahan, sopan dan komunikasi epektif, dengan perencanaan yang matang yang disesuaikan dengan minat terdalam seorang wisatawan, serta menunjukan hal-hal yang mempesona, baik itu budaya, tradisi maupun lansekap alamnya.
Beberapa turunan paket Wisata Halimun Adventure ethnic adalah saba kasepuhan, Saba Baduy, dls. Seperti pengertian Wisata dalam kamus besar Bahasa Indonesia yaitu “bepergian secara bersama-sama dengan tujuan untuk bersenang-senang, menambah pengetahuan, dan lain-lain”, Saba (Bahasa Sunda) dalam pengertian bahasa Indonesia berarti “berpergian jauh, mengunjungi atau mendatangi”. Dalam Halimun Adventure Ethnic Saba dapat di artikan bepergian jauh, berpergian ke luar rumah; mengunjungi; mendatangi perkampungan adat / suku dalam gugusan Halimun dan menikmati perkampungan kasepuhan Banten Kidul, komunitas adat Baduy ataupun desa-desa di lingkar pegunungan Halimun yang masih mengusung adat/tradisi sunda.