Paket Wisata Desa di Kampung Wisata Ciwalen Bogor Jawa Barat

Ciwalen, merupakan sebuah kampung enclave tanpa tersentuh oleh arus listrik PLN sebagai penghias gelapnya malam. Bola lampu yang sebentar menyala dan terkadang meredup itu di aliri dari turbin tua yang berputar di ujung sungai, berputar tergantung debit arus air yang mengalir. Arsitektur rumah bergaya sunda dengan dapur yang sangat luas dengan papan sebagai penyekat diantara ruang juga sebagai lantai, berjejer dengan rapi, memberi kesan unik, dan keramahan sang tuan rumah disuatu malam di sudut dapur itu sepertinya terbentuk dari tempaan alam yang mengitari kampung Ciwalen Desa Wisata Malasari, keramahan mereka adalah pesona.

“  … wisata pedesaan adalah suatu kegiatan pariwisata di wilayah yang menawarkan daya tarik wisata berupa keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian perdesaan, baik dari kehidupan, sosial, ekonomi, dan adat istiadat masyarakat setempat,arsitektur bangunan maupun struktur tata ruang desa yang khas atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik ”
– DEPBUDPAR,2001  –

Kedatangan anda di Desa Wisata Malasari diperkirakan menjelang siang. Aktivitas pertama yang dilakukan adalah berwisata air di leuwi Bombang dan berhammock, disinipun anda akan disajikan liwetan sebagai menu makan siang. Selanjutnya kembali melakukan perjalanan menuju kampung Enclave Ciwalen. Setelah sebentar istirahat, melihat Mini Hydro yang berputar di ujung sungai sebagai pembangkit tenaga listrik penerang kampung Ciwalen menjadi wisata yang bermuatan edukasi..

Pada keesokan harinya, treking menembus belantara di jalur interpestasi menjadi suguhan wisata petulangan dan ekowisata. Disepanjang perjalanan, anda akan di suguhi kekayaan biodiversitas. Kegiatan petualangan ini akan berakhir menjelang tengah hari, lalu kembali ke kampung Ciwalen untuk makan siang dan berkemas, Sayonara

“Jika ada sekeluarga penduduk kota bermukim sebentar saja di sini, mungkin mereka hanya akan berbincang didapur dalam kebersamaan sambil menikmati bakar singkong dan bergelas-gelas teh gilas”