Paket wisata arung jeram di Halimun Desa Wisata Kiarasari Jabar

Arung jeram hanyalah satu dari banyak perjalanan wisata di Desa Wisata Kiarasari, beragam aktivitas wisata seperti tracking hutan, bermain di air terjun, melihat proses pembuatan kriya ethnic, wisata Agro, wisata kuliner beras hitam, dls dapat anda lakukan sebelum pesta jeram ataupun atau sebelum pulang pesta jeram.

“ Rafting and white water rafting are recreational outdoor activities which use an inflatable raft to navigate a river or other body of water. This is often done on whitewater or different degrees of rough water. Dealing with risk and the need for teamwork is often a part of the experience”
– WIKIPEDIA –

Jalur olahraga air yang menembus megahnya Hutan Halimun ini memiliki lebar sungai mencapai 15 meter, berada di Desa Wisata Kiarasari, memiliki jarak lintasan 4 kilometer dengan katagori sungai gradian 2 plus, melewati plat Cipariuk, plat sengkol, plat palias dan terakhir plat waru, dan memiliki 5 patahan dengan ketinggian 1,4 s.d 2,5 meter yang mampu memacu andrenalin sang pencinta petualangan air. 12 jeram yang menghiasi jalur lintasan yang semakin besar pusaran airnya ada di etape akhir.

“Pesta jeram menembus belantara Hutan Halimun” ini mengambil titik start di kampung wisata Agro Cibuluh dan berakhir di Jembatan Cidurian. Sebelum anda menikmati aliran sungai yang berwarna hijau tosca dengan buih-buih memutih ketika derasnya arus air bertuburkan dengan batu hitam berlumut, anda akan dihadapkan pada suasana kampung wisata agro terluas di Jawa Barat.

Pada malam hari sebelum paginya berpesta jeram, anda akan menginap disebuah Homestay yang halamannya cukup luas bisa untuk berkemah. Homestay yang setengahnya berbahan dasar kayu itu menghadap pesawahan yang terhampar lepas dan terlihat tak berbatas. Banyak aktivitas malam menunggu pesta jeram seperti api unggun kebersamaan, berbeque, memotret dalam cahaya bulan, atau sekedar bercakap di ujung homestay menghadap sawah yang dilingkar perbukitan.

“setiap kita dapat menguji andrenalin dengan mengikuti arus sungai dan jeram-jeram yang menantang”