Melihat dan merasakan Indonesia bag-2

Melihat dan merasakan pesona Indonesia Raya

Lanjutan melihat dan merasakan Indonesia

Pemimpin yang memiliki titah dan diyakini sabdanya

Nama kecil saya Mutaqin, dipundakku terpatri kepulauan Indonesia, Seorang pepimpin sebuah bangsa harus memiliki titah yang diyakini sabdanya sebagai sebuah kebenaran, titah yang dijalankan oleh seorang warga bangsa tanpa adanya keragu-raguan. Sabda yang di titahkan harus dapat menjamin rasa keadilan, kedamaian, persatuan, keselamatan dan dapat mengisi relung-relung rohani ketika sedang melakukan kehidupan berbangsa dan bernegara maupun menjelang kematiannya untuk bertemu dengan Tuhan yang maha Esa.

Pemimpin yang memiliki titah dan di yakini sabdanya sebagai sebuah nilai kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lahir dari sebuah pilihan sistem dimana seorang pendeta atau ulama yang berilmu dan beriman teguh kepada Tuhannya hanya memiliki satu suara yang sama nilainya dengan seorang pelanggar nilai-nilai moralitas yang datang ke bilik suara dan memberikan haknya untuk memilih seorang pemimpin atau dan lain sebagainya. Walaupun kesannya adil namun sistem ini belum mengakomodir kelebihan atas keyakinan, ilmu dan moralitas seorang anak bangsa,

Di awal manusia bermasyarakat, gaya tirani merupakan sebuah bentuk yang kerap ditemui dalam persekutuan hidup, seiring dengan berkembangnya pemikiran, beralih menjadi monarki, oligarki, teokrasi dan demokrasi. Demokrasi adalah sistem pemerintahan atas kekuasaan rakyat. Mazhab politik dan filsafat demokrasi yang berkembang di Yunani kuno di negara-kota Athena pada abad sekitar ke-6 sampai abad ke-3 SM yang sudah dikubur sebelumnya, pada akhirnya dikembangkan sebagai bentuk perlawanan terhadap kekuasaan pemerintahan Monarki Absolud. Saya berpendapat bahwa paham Demokrasi dianggap tidak sempurna, karena terlahir dari ketidak sempuraan akal manusia dalam memandang sebuah kekuasaan. Dalam Islam, pemerintahan teokrasi kerap diungkapkan dengan penerapan syariat (sharia), karena dalam pandangan falsafah Islam, urusan dunia dengan urusan akhirat tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Kedua sisi itu menyusun suatu kesatuan yang harmonis. Oleh karenanya, kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan suatu persekutuan hidup bersama sebagai penjelmaan sifat kodrati manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang dimanipestasikan dalam aturan kehidupan berbangsa, dan kebenaran tidak ditentukan oleh suara mayoritas namun oleh Al-Quran, As Sunnah dan dalil-dalil syar’i yang dapat menjamin rasa keadilan, kedamaian, persatuan dan keselamatan yang keberlanjutan.

Di Jawa tempo doeloe menganut sistem pemerintahan Monarki, Hukum ada pada kekuasaan raja-raja Jawa klasik yang menempatkan “ia sebagai wakil Tuhan (dewa) di bumi”, dilain pihak rakyat berada sebagai kawu­la atau abdi raja yang tidak diberikan kedaulatan. Kendatipun budaya Jawa pada saat itu tidak mengenal demokrasi namun titah (kehendak) sang pemimpin di yakini sabdanya dan mampu memberikan rasa keadilan, kedamaian, persatuan, keselamatan dan dapat mengisi relung-relung rohani rakyat.

Pengaruh Islam mengubah budaya istana para raja Jawa, dimana Kerajaan Demak memberi tempat bagi hukum untuk diawasi oleh Dewan Rakyat yaitu para wali. Pada masa itu, rakyat mempercayai bahwa pemimpin adalah pemegang amanat Tuhan dan rakyatpun berkeyakinan bahwa titah yang di sabdakan oleh seorang pemimpin terkandung kebenaran.

Berbeda dengan paham monarki Jawa tempoe doeloe dan kerajaan Demak Bintoro yang yang kental dengan aura Dogma (Dokrin kepercayaan atau ajaran yang dipegang oleh sebuah agama atau kelompok).  Paham liberalisme yang didasarkan pada kebebasan mayoritas tidak menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism) karena kebenaran sifatnya berubah dan semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman.  Liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas dengan menolak adanya pembatasan dari pemerintah maupun agama.

Nama kecil saya Mutaqin, berharap adanya seorang pemimpin di Negara yang berbendera merah putih ini memiliki titah yang diyakini sabdanya dapat menjamin rasa keadilan, kedamaian, persatuan, keselamatan, dan menolak benih-benih Sekularisme, di mana sebuah negara menjadi netral dalam urusan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa.  Bersambung… 

Kembali pada Bagian pertama

Paket Wisata

Paket wisata Halimun Adventure Journey merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa. Lihat Youtube

Dapatkan paket wisata

Paket wisata Halimun Lembur Experience adalah kegiatan  wisata yang seiring mendapatkan pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi secara langsung antara wisatawan dengan masyarakat lokal dalam sebuah peristiwa bertani, berkerajinan dan berkesenian di kampung dalam gugusan TNGHS. Lihat Youtube

Dapatkan paket wisata

Paket wisata Halimun Wildlife and Nature merupakan wisata petualangan guna merasakan misteri terdalam keindahan hutan Taman Nasional Halimun Salak dengan keragaman pesona flora faunanya yang liar pun lanskap alamnya . Jika beruntung, anda akan melihat elang Jawa terbang melintas batas angkasa raya atau seekor macan yang berjalan disela pepohonan.

Dapatkan paket wisata

Rampes....!, Sebuah kata bermagis menjawab sapaan salam budaya ketika anda tiba pertama kali tiba di Kasepuhan Banten Kidul yang menghadirkan perilaku adat berbalut alam yang mempesona. Dengan bermukim sebentar saja dalam paket Halimun Adventure Ethnic, anda akan melewati hari-hari berpetualang di magnetnya kerifan lokal, budaya dan alam yang memukau.

Dapatkan paket wisata

LiveIn dengan muatan Pawon Experience adalah paket turunan Halimun lembur Experience, LiveIn merupakan program wisata edukasi untuk membangkitkan kepedulian sosial dan lingkungan bagi pelajar sekolah dan mahasiswa dengan mengikuti aktivitas keseharian penduduk desa dalam kearifan lokalitasnya di kawasan lingkar gugusan Halimun

Dapatkan paket wisata

Paket Camping, Camping merupakan kegiatan rekreasi di luar ruang dan tidur menggunakan tenda dengan beragam aktivitas utamanya seperti Gathering, Outing pun Camping ceria. Dengan fasilitas yang unik dan menarik, tenda yang biasa dipasang diatas tanah, di Wisata Halimun kini di pasang diantara pepohonan hutan halimun yang populer dengan sebutan flying camp.

Dapatkan paket wisata