Amazing….! Petualangan wisata pelangi di curug piit

Wisata Halimun – Salah satu gundukan emas yang tersembunyi di kawasan hutan hujan terluas di Jawa Barat ini adalah Kampung Ciwalen. Menyuguhkan potensi alam yang melimpah. Bagi siapa yang memiliki jiwa petualang, akan tertantang untuk berjalan di salah satu blok Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini. Kekayaan flora dan fauna serta kearifan penduduk lokal yang ada di hutan Halimun ini sangat cocok untuk melakukan kegiatan eduwisata / wisata pendidikan, ekowisata /wisata alam dan wisata petualangan.

Atraksi alam lain yang menjadi andalan Wisata Halimun di Ciwalen adalah Curug Piit. Untuk menuju air terjun ini dapat ditempuh dari gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Desa Wisata Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor Barat dengan kendaraan dan berhenti tepat di Kampung Ciwalen . Lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki dari Kampung Ciwalen menuju Curug Piit. Wisatawan bisa bermalam di Bumi Perkemahan atau flying camp di spot-spot di sekitar Kampung Ciwalen pun dapat menginap di rumah panggung penduduk setempat yang dijadikan homestay.

Curug Piit yang memiliki tinggi 70 meter lebih ini berasal dari Sungai Cihanjawar. Curahan air yang cukup deras ini menghasilkan kubangan air sedalam 12 meter lebih. Areal Curug yang memisahkan Leuweung (red : hutan dalam bahasa sunda) Hanjawar dan Leuweung si Kabayan ini dihiasi Batu – batuan berukuran besar.

Petualang menuju destinasi Wisata Halimun yang menantang akan dimulai di Kampung Ciwalen. Memerlukan waktu tempuh kurang lebih 2 jam untuk menggapai pelangi di Curug Piit, tentunya dengan berjalan kaki. Disini sang petualang ataupun wisatawan akan merasakan sensasi wisata Halimun di hutan basah dengan vegetasi tajuk tegakan yang rapat.

Jalur hutan yang dilewati untuk menuju Curug Piit adalah leuweung Cihanjawar. Diawal perjalan, jalur yang dilalui masih terbilang landai. Setelah berjalan sekitar 20 menit wisatawan akan menemukan pelataran yang cukup nyaman untuk beristirahat. Setelah melewati pelataran ini, wisatawan akan merasakan karakter kuat hutan hujan Halimun yang nyata dan menjadi jantung nadinya tanah Jawa. Jalur setapak mulai curam serta tipis. Kondisi hutan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, mengharuskan wisatawan berjalan hati-hati karena tanah yang dipijak licin.

Wisatawan akan menemukan jalan persimpangan setelah berjalan sekitar 40 menit dari pelataran tersebut. Ada jalan ke arah kanan yang akan membawa wisatawan di atas Curug Piit, namun trek yang dilalui memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Dan bila sang petualang mengambil trek lurus dan menurun akan sampai di bawah Curug Piit, dengan tingkat trek yang lebih aman namun tetap menantang. Tidak jauh dari persimpangan pertama, akan ada persimpangan kedua. Kiri dan kanan sama – sama menuju Curug Piit. Namun direkomendasikan untuk mengambil jalur ke arah kiri. Karena jalur arah kanan lebih berbahaya. Di sepanjang trek yang dilalui, wisatawan harus selalu hati-hati. Semakin dekat dengan air terjun, trek yang dilewati akan semakin sulit.

Setelah kurang lebih 2 jam berjalan ditengah hutan Halimun yang luar biasa eksotik. Curug Piit telah siap menyuguhkan pesonanya. Di hadapan air terjun kerap nampak lengkungan 7 warna yang indah. Pelangi di Curug Piit.

Tidak jauh dari Curug Piit, dengan menyusuri sungai Cihanjawar menuju hilir wisatawan akan menemukan Leuwi Piit. Kubangan yang cukup luas untuk berenang. Dan ada lahan tanah berbatu untuk beristirahat sembari menikmati suasana denyut jantung hutan Halimun. Namun begitu wisatawan harus tetap hati – hati. Batu – batuan yang ada di sekitaran air terjun ini sangat licin.

Jalur Pulang menuju Kampung Ciwalen bisa melalui trek yang berbeda. Melewati areal pesawahan Hanjawar. Pematang sawah terasering yang diapit dua pungguhan gunung dan deretan lantaian yang digunakan untuk menjemur padi yang sudah dipanen ini turut memanjakan pandangan wisatawan. Menyusuri pesawahan, melintas 2 jembatan bambu dan mendaki leuweung Hanjawar selama 1,5 jam wisatawan akan sampai di Kampung Ciwalen. Trek ini tidak terlalu sulit.

Sepanjang perjalanan mata akan dimanjakan oleh tumbuh – tumbuhan endemik Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Pohon berukuran besar seperti Puspa, Rasamala, Ki Anak, Ki Beling, Ki Uncal, Tepus, Pasang, Tiara tersebar banyak di leuweung Hanjawar. Tumbuhan herbal semacam Marasi, Ela, Kangasa, Ki Cantung, Cecengkehan, Pacing, Hariang sangat mudah ditemui. Keluarga Jahe – jahean dan Rotan pun banyak dijumpai di sepanjang menuju Curug Piit. Kekayaan hayati yang masih terjaga dengan baik ini menandakan keseimbangan ekosistem yang masih stabil. Blok leuweung Hanjawar ini menjadi tempat favorite bagi satwa endemik Taman Nasional Gunung Halimun Salak semisal Owa jawa, Surili, Lutung, Elang jawa.

Wisata Halimun menyuguhkan paket wisata yang sangat beragam. Potensi alam yang sangat kaya serta kearifan lokal penduduk setempat akan sangat dapat memberi kesan dan pesan tersendiri bagi para wisatawan. Halimun yang tetap terjaga, dan akan selalu terjaga selalu menunggu sesiapa yang juga selalu mencintai alam. di tulis oleh Faizal di Curug Piit feel the heart of Java ecotourism

Keywords : tempat wisata, paket wisata, perjalanan wisata, obyek wisata, desa wisata, wisata alam, ekowisata, destinasi wisata, penginapan, camping ground, flying camp, taman nasional