Pesona Halimun, The Heart of Java

Maha Suci Allah yang telah menciptakan Pesona Halimun, Pesona lansekap alam yang begitu megah, berkhiaskan kabut yang menyelimutinya, keberagaman biodiversitas dari cakrawala dunia binatang dan tumbuhan yang menandakan kekayaan hayati Indonesia. Kekayaan yang terkandung dalam hutan tropis terbesar kedua setelah Brazil, Pesona Halimun menyimpan selaksa keramahan yang terlahir dari kearifan lokal masyarakat penghuni Halimun yang sudah bermukim berabad silam dalam tipisnya kabut Halimun.

Halimun berada di ujung barat pulau Jawa dalam tiga kabupaten di provinsi Jawa Barat dan Banten yaitu Kabupaten Bogor, Lebak dan Kabupaten Sukabumi, sepenggal kata Halimun itu menunjuk pada kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang memiliki cakupan wilayah seluas 113.357 Hektar, Melingkup wilayah yang bergunung-gunung dengan dua puncaknya tertinggi nya Gunung Halimun (1.929 mdpl) dan Gunung Salak (2.211 mdpl) dan memiliki kandungan keanekaragaman hayati yang tertinggi di pulau Jawa.

Karya-karya peradaban manusia yang mencitrakan bahwa Halimun pada dahulu kala merupakan pusat peradaban dapat dibuktikan dengan adanya situs Cibalay yang merupakan punden berundak dengan tatanan batu datar pipih berkhiaskan menhir di kiri kanannya, situs Cibalay yang berada di tebingan barat Puncak salak-2 dan diduga berasal dari tahun 2000-3000 SM.

Menuju jaman pertengahan, sebuah kampung tua yang saat ini masih berdiri dengan apik dan telah menjadi cagar budaya itu adalah Kampung Urug, berada di zona penyangga Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Konon katanya, kampung Urug itu telah berdiri sejak 450 tahun yang lalu dan merupakan pusat penelitian dan pengembangan pertanian pada masa kerajaan Padjadjaran dengan Radja nya Prabu Siliwangi.

Dibelahan lainnya pada dekade 450 tahun yang lalu dipegunungan Halimun. terdapat kasepuhan-kasepuhan yang hidup dengan aturan leluhur dan tetap bertahan hingga zaman sekarang, meyebar dalam dekapan dinginnya kabut tipis Halimun seperti kasepuhan semi nomaden Ciptagelar, kampung adat Cisungsang, masyarakat kasepuhan Citorek yang mendiami puncak pegunungan Halimun, wewengkon adat kasepuhan Cisitu yang sudah ada sejak tahun 1621 dan kasepuhan-kasepuhan lainnya dalam satuan adat kasepuhan Banten Kidul serta orang Kanekes yang lebih populer dengan sebutan Baduy yang bermukim di pegunungan Kendeng.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah cakrawala nan elok, berada dalam mewah nya pegunungan di garis pelangi, Ditengah pegunungan dan hutan Halimun terdapat enclave (kantung) Nirmala Agung yang purwa, yaitu sebuah perkebunan teh warisan kolonialisme Belanda yang sampai saat ini masih terawat apik oleh oleh tangan-tangan terampil pemetik pucuk teh. Moderinitas membawa sebagian enclave Nirmala Agung menjadi rumah-rumah besar bagi Bunga Roses yang warna warninya memanjakan mata. -the Energy of Zarah-

Joint With Pesona Halimun at HOTLINE