Paket wisata Indonesia “Berwisata di Negeri kabut”

Bogor, Wisata Halimun – Negeri kabut bagi sebagian orang itu adalah imaginer dan bagi sebagian orang lagi adalah mimpi untuk dapat menjelajah Negeri kabut. Namun tidak bagi sebagian orang yang pernah menelusuri Negeri kabut dalam paket wisata jelajah negeri berselimutkan kabut. Itulah Halimun yang pesona kabutnya masih menyelimuti peradaban-peradaban tua yang enggan tersentuh oleh zaman.

Halimun dalam padanan bahasa sunda yang berarti kabut, Gunung Halimun merupakan sebuah gugusan yang secara administratif berada di kabupaten Bogor, Sukabumi provinsi Jawa Barat dan kabupaten lebak di provinsi Banten. Berada dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, tanggung jawabnya berada di tangan Balai Besar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Puncak Halimun memiliki ketinggian 1929 Mdpl sementara puncak Salak 2.211 Mdpl. Gugusan Hutan Halimun merupakan hutan hujan dataran rendah. Pesona kekayaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah Keanekaragaman hayati yang dikandungnya termasuk yang paling tinggi, dengan keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi di sini seperti elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa, surili dan lain-lain. Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak  dan sekitarnya pun merupakan tempat tinggal komunitas masyarakat adat seperti masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul dan komunitas Baduy.

Komunitas tua yang enggan menembus zaman

Tatar sunda yang memiliki peradaban tua dengan masyarakatnya yang ramah, sopan, riang dan bersahaja menjadi potret ke wibawaan Nusantara pada masa lampau. Hal ini tergambar secara jelas pada komunitas yang sampai saat ini masih terselimuti oleh kabut Halimun. Masyarakat adat Baduy yang masih memegang keyakinan pada sunda wiwitan nya (Red : kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda) dalam pola kehidupan sehari-harinya  memiliki dua prinsip utama yaitu, 1. meyakini kepercayaan terhadap Tuhan yang tunggal yaitu batara tunggal yang menurutnya tinggal di pegunungan kendeng. Pegunungan Kendeng dipercaya sebagai tanah yang suci dan dilarang untuk dimasuki manusia. 2. melindungi hubungan antara manusia dengan alam.

Begitupun dengan komunitas Masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul yang diantaranya adalah Kasepuhan Ciptagelar (terdiri dua Kasepuhan yakni Kasepuhan Ciptamulya dan Kasepuhan Sirnaresmi), Kasepuhan Cisungsang, Kasepuhan Cisitu, Kasepuhan Cicarucub, Kasepuhan Citorek, serta Kasepuhan Cibedug. Alam  (hutan Halimun) dan kekayaan yang terkandung didalamnya oleh komunitas ini di mampaatkan dan di jaga secara baik sesuai dengan perilaku hidup yang warisan leluhurnya.

Beragam perilaku hidup warisan leluhurnya masih di anuti dan menjadi sebuah kebudayaan yang sangat unik di zaman sekarang ini. Ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa di manipestasikan dalam sebuah upacara adat yaitu seren taun. Seren taun di kasepuhan Banten kidul yang dilakukan tiap tahunnya dilakukan setelah usainya panen padi, hal ini bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang

Pegunungan di bawah garis pelangi

Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan kawasan hutan hujan pegunungan yang terluas dan masih tersisa di pulau Jawa, memiliki kekayaan hayati berlimpah. Pegunungan di bawah garis pelangi ini  terdiri dari zona perbukitan (colline) hutan dataran rendah, Zona hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan Zona hutan pegunungan atas (montane forest) merupakan tempat tinggal aneka margasatwa diantara nya adalah jenis endemik yang memliki daerah sebaran terbatas dan beberapa jenis satwa diantaranya dilindungi dan terancam punah. Tidak kurang dari 244 spesies burung, 27 spesies di antaranya adalah jenis endemik Pulau Jawa yang memiliki daerah sebaran terbatas, dari antaranya terdapat 23 spesies burung migran. Terdapat sebanyak 61 spesies mamalia, di antaranya termasuk jenis-jenis langka seperti macan tutul jawa, Owa Jawa, Lutung dan Surili.

Dari salah satu literatur yang ada, di Taman Nasional Gunung Halimun Salak terdapat lebih dari 500 spesies tumbuhan tergolong ke dalam 266 genera dan 93 suku,  844 spesies tumbuhan berbunga. didapati sekurang-kurangnya 156 spesies anggrek, diyakini jumlah ini masih jauh di bawah angka sebenarnya apabila dibandingkan dengan kekayaan anggrek Jawa Barat yang tidak kurang dari 642 spesies

Untuk fasilitas paket wisata, di Taman Nasional Gunung Halimun Salak jika masuk dari pintu Desa Wisata Malasari  Bogor terdapat beberapa curug / air terjun dengan karakter berbeda setiap curugnya, terdapat Loop Trail   dan Wisma Tamu Citalahab, Homestay, Bumi Perkemahan / camping ground, Canopy Trail atau jembatan tajuk, Hijaunya Perkebunan Teh Nirmala, dls, feel the heart of Java ecotourism