Mengusung prinsip wisata ramah serta fokus pada wisata minat khusus
VISI
Wisata Ramah
PERNYATAAN VISI
Pesona alam di gugusan pegunungan Halimun dan kearifan lokal masyarakatnya merupakan sumberdaya pariwisata Indonesia yang dimanfaatkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan pelaku wisata, serta untuk memenuhi pengalaman dan sensasi terdalam wisatawan dengan tetap melestarikan kearifan lokal dan alam untuk dipergunakan oleh generasi mendatang. Pawisata yang melahirkan kebaikan yang berkesinambungan pada alam, masyarakat dan pelaku wisata.
“Wisata Ramah adalah bentuk pariwisata yang menitik beratkan pada kelestarian alam, keberlanjutan lingkungan dan Kebaikan yang berkesinambungan terhadap masyarakat di sekitar Obyek dengan Daya Tarik Wisata, serta menyangkut pada aktivitas wisata alternatif. Dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat sebagai pemilik kearifan lokal, pemilik lingkungan dan keindahan alam, pemilik sosial budaya dan keramah tamahan, guna memenuhi sensasi dan minat terdalam wisatawan dalam aktivitas pariwisata.”
MISI
1. Memberikan pengalaman perjalanan wisata yang unik dan berbeda kepada wisatawan berdasar prinsif kualitas dan profesionalisme, komitmen dalam pelayanan dan orientasi kemitraan.
2. Menjadi perusahaan jasa pariwisata terdepan di Indonesia yang mengusung nilai-nilai wisata ramah dan fokus hanya pada wisata Alternatif
3. Turut berperan aktif membangun dan mengembangkan desa-desa wisata di gugusan Halimun dan zona-zona penyangganya dengan berpijak pada prinsip wisata ramah.
4. Turut serta membangun Indonesia dari Desa Wisata dengan berpedoman pada prinsip segitiga Wisata Ramah (the Golden of triangle of Wisata Ramah)
TENTANG WISATA RAMAH
Wisata harus berpijak pada prinsip “the Golden triangle of wisata ramah” atau“segitiga wisata ramah” yaitu Society, Ecologies dan Stakeholders. Society dapat di tafsirkan bahwa wisata ramah harus berdampak pada bertambahnya kebaikan atau berkah terhadap masyarakat yang ada di sekitar obyek dengan daya tarik wisata yang ditimbulkan akibat adanya kegiatan kepariwisataan. Ecologies merupakan upaya aktivitas pariwisata harus dapat mempertahankan sebuah kondisi yang stabil dan seimbang dalam hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem. Karena aktivitas wisata ramah cenderung dilakukan dalam sebuah kawasan lingkungan hutan, desa atau lingkungan yamg masih terjaga keasriannya, maka perilaku wisata ramah harus mampu memberikan dampak positip pada kondisi alam dan lingkungan, atau minimal aktivitas wisata tidak berdampak negatif pada suatu kondisi lingkungan yang stabil dan masih seimbang.
Masyarakat dimana Obyek Dengan Daya Tarik Wisata (ODTW) berada, merupakan pelaku/penggiat pariwisata yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan kegiatan parwisata dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi dengan tetap mengusung prinsip-prinsip co-management. Hasil dari aktivitas parwisata sebanyak mungkin dapat dinikmati oleh masyarakat setempat secara berkeadilan.
LOGO WISATA HALIMUN
Logo Wisata Halimun dinamakan “segita wisata ramah” atau “the triangle of sustainable tourism”, memiliki tiga elemen simbol utama yaitu gunung, pulau Jawa dan ekor pesawat dengan warna biru yang menggambarkan langit bersih dan warna coklat kemerahan yang menggambarkan tanah yang subur dan geliat pariwisata Indonesia yang memakmurkan.
Simbol gunung ditafsirkan sebagai aktivitas pariwisata Wisata Halimun yang hanya fokus kegiatannya di gugusan pegunungan Halimun, sementara pulau Jawa mengambarkan bahwa Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan Taman Nasional terluas di pulau Jawa yang masih terjaga keasriannya untuk dinikmati saat ini dan diwariskan untuk generasi mendatang. Ekor pesawat merupakan simbol aktivitas Wisata Halimun yang bergerak dalam bidang penyelenggara jasa perjalanan wisata.
Tiga sudut dalam logo segitiga wisata ramah menyimbolkan 1. Masyarakat; sebagai pemilik kearifan lokal dan budaya, pemilik lingkungan dan keindahan alam harus mendapatkan kebaikan yang berkesinambungan, 2. Ecologies; yaitu aktivitas pariwisata harus dapat mempertahankan sebuah kondisi lingkungan yang stabil dan seimbang dalam hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem secara sustainable atau berkelanjutan. 3. Stakeholder; yaitu para pemangku yang berkepentingan atau suatu masyarakat, kelompok, lembaga, komunitas ataupun individu yang memiliki hubungan keterikatan dan kepentingan terhadap pariwisata.
Paket - paket wisata Halimun
Halimun adventure Journey
Merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan dalam gugusan pegunungan Hutan Halimun guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa.
Dapatkan paket wisataHalimun Lembur Experience
Adalah kegiatan wisata seiring mendapatkan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi secara langsung antara wisatawan dengan masyarakat lokal dalam sebuah peristiwa bertani, berkerajinan dan berkesenian dikampung dalam gugusan dan di lingkar zona penyangga Halimun.
Dapatkan paket wisataHalimun Adventure Ethnic
Merupakan wisata petualangan berbalut Budaya, menghadirkan perilaku adat yang berbaur dalam keindahan alam di suku masyarakat sunda wiwitan yang bermukim dalam gugusan pegunungan Halimun dengan keragaman pesona kearifan lokal yang masih terselimuti misteri kabut Halimun.
Dapatkan paket wisata