Wisata Ramah dalam Pariwisata Indonesia
Oleh : Ade Zaenal Mutaqin
Wisata Ramah Wisata Ramah adalah bentuk pariwisata yang menitik beratkan pada keberlanjutan lingkungan[1] dan kelestarian alam serta berkah[2] terhadap masyarakat di sekitar obyek dengan daya tarik wisata, Menyangkut wisata alternatif/wisata minat khusus [3], yang dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat lokal sebagai pemilik lingkungan dan pesona keindahan alam, pemilik sosial budaya dan kearifan lokal, serta pemilik keramah tamahan, guna memenuhi sensasi dan minat terdalam wisatawan dalam aktivitas pariwisata. ( Mutaqin, Ade Zaenal; 2017, Hand Out Konferensi Nasional “Bersama Bersatu Memajukan Pariwisata Danau Toba” Universitas Sumatra Utara)
Kelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan dalam Wisata Ramah merupakan “upaya dalam mempertahankan sebuah kondisi yang stabil dan seimbang dalam hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen lingkungan dari dampak aktivitas pariwisata”. Karena aktivitas Wisata Ramah cenderung dilakukan dalam sebuah kawasan lingkungan hutan dan zona-zona penyangganya, desa atau pedesaan serta dalam lingkungan yang masih terjaga keasrian dan kearifan lokalnya, maka aktivitas pariwisata harus mampu memberikan dampak “kebaikan yang berkelanjutan” pada kondisi alam dan lingkungan, atau minimal aktivitas pariwisata tidak menurunkan kualitas pada sebuah kondisi lingkungan yang stabil dan masih seimbang.
Berkah terhadap masyarakat dan pelaku wisata di sekitar Obyek Dengan Daya Tarik Wisata dapat di artikan bahwa aktivitas pariwisata harus berdampak terhadap “bertambahnya kebaikan” dan atau “kebaikan yang berkesinambungan” pada masyarakat sekitar, pun melahirkan kebaikan-kebaikan secara berkesinambungan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kearifan lokal masyarakat yang ada di sekitar Obyek dengan daya Tarik Wisata yang ditimbulkan akibat adanya kegiatan kepariwisataan.
Dengan concern pada aktivitas wisata minat khusus, bentuk Wisata Ramah ini disinyalir akan akan mampu mengkondisikan kunjungan wisatawan terhadap daya dukung lingkungan dalam suatu Obyek Dengan Daya Tarik Wisata. Dengan aktivitas wisata minat khusus, wisatawan akan merasakan sensasi terdalam akan keindahan bentang alam dengan segala fenomena estetika yang menarik dan unik didalamnya, kegiatan sosial budaya masyarakat yang tergambar dalam sistem adat istiadat, pola kebudayaan dan kearifan lokal serta kehidupan masyarakat pedesaan yang agraris.
Bentuk perencanaan dan pembangunan Pariwisata Ramah menerapkan prinsip-prinsip Community Based Tourism (CBT)[5] dan kolaborasi manajemen[6] sebagai pola pendekatan pembangunan pariwisata dengan memunculkan keunikan karakter, sosial, budaya dan kearifan lokal masyarakat. Dilakukan secara partisipatif dalam prinsip-prinsip kebersamaan, kesetaraan dan keadilan, dimana masyarakat lokal terlibat secara langsung dalam pembangunan pariwisata, manajemen ataupun sebagai pelaku pariwisata. Wisata Ramah, EtaPisan…!
Baca Juga : Wisata Ramah, Membangun Indonesia-ku dari Desa
Baca Juga : Seminar Nasional Universitas Sumatera Utara “Bersatu Bersama Memajukan Pariwisata Danau Toba”
[1] Adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan.
[2] Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”. Menurut istilah, berkah artinya Ziyadatul Khair, yakni “bertambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79). Dalam Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi disebutkan, berkah memiliki dua arti: (1) tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan (2) kebaikan yang berkesinambungan.
[3] Fandeli dan Mukhlison, 2000, Adalah suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat .
[4] Bentuk pariwisata yang menitik beratkan pada kelestarian alam, keberlanjutan lingkungan dan berkah terhadap masyarakat di sekitar obyek dengan daya tarik wisata, Menyangkut wisata alternatif, dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat sebagai pemilik lingkungan dan pesona keindahan alam, pemilik sosial budaya dan kearifan lokal, serta pemilik keramah tamahan, guna memenuhi sensasi dan minat terdalam wisatawan dalam aktivitas pariwisata.
[5] Pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal, dimana masyarakat turut andil dalam perencanaan, pengelolaan, dan keputusan dalam pembangunannnya. Ada tiga kegiatan pariwisata yang dapat mendukung konsep CBT yakni penjelajahan (adventure Journey), wisata budaya (cultural tourism), ekowisata (ecotourism).
[6] Menurut IUCN–World Conservation Union dalam Resolusinya 1.42 Tahun 1996 adalah kemitraan antara lembaga pemerintah, komunitas lokal dan pengguna sumber daya, lembaga non-pemerintah dan kelompok kepentingan lainnya dalam bernegosiasi dan menentukan kerangka kerja yang tepat tentang kewenangan dan tanggungjawab untuk mengelola daerah spesifik atau sumber daya. (IUCN, 1997)
Salam Wisata kita ; Wisata Ramah, EtaPisan !
Paket Wisata
Paket wisata Halimun Adventure Journey merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa. Lihat Youtube
Dapatkan paket wisataPaket wisata Halimun Lembur Experience adalah kegiatan wisata yang seiring mendapatkan pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi secara langsung antara wisatawan dengan masyarakat lokal dalam sebuah peristiwa bertani, berkerajinan dan berkesenian di kampung dalam gugusan TNGHS. Lihat Youtube
Dapatkan paket wisataPaket wisata Halimun Wildlife and Nature merupakan wisata petualangan guna merasakan misteri terdalam keindahan hutan Taman Nasional Halimun Salak dengan keragaman pesona flora faunanya yang liar pun lanskap alamnya . Jika beruntung, anda akan melihat elang Jawa terbang melintas batas angkasa raya atau seekor macan yang berjalan disela pepohonan.
Dapatkan paket wisataRampes....!, Sebuah kata bermagis menjawab sapaan salam budaya ketika anda tiba pertama kali tiba di Kasepuhan Banten Kidul yang menghadirkan perilaku adat berbalut alam yang mempesona. Dengan bermukim sebentar saja dalam paket Halimun Adventure Ethnic, anda akan melewati hari-hari berpetualang di magnetnya kerifan lokal, budaya dan alam yang memukau.
Dapatkan paket wisataLiveIn dengan muatan Pawon Experience adalah paket turunan Halimun lembur Experience, LiveIn merupakan program wisata edukasi untuk membangkitkan kepedulian sosial dan lingkungan bagi pelajar sekolah dan mahasiswa dengan mengikuti aktivitas keseharian penduduk desa dalam kearifan lokalitasnya di kawasan lingkar gugusan Halimun
Dapatkan paket wisataPaket Camping, Camping merupakan kegiatan rekreasi di luar ruang dan tidur menggunakan tenda dengan beragam aktivitas utamanya seperti Gathering, Outing pun Camping ceria. Dengan fasilitas yang unik dan menarik, tenda yang biasa dipasang diatas tanah, di Wisata Halimun kini di pasang diantara pepohonan hutan halimun yang populer dengan sebutan flying camp.
Dapatkan paket wisata