Pariwisata di tahun 2017, wisata minat khusus VS wisata massal

Wisata di Bogor, wisata minat khusus vs pariwisata massal

Pariwisata 2017 – Ditengarai terjadinya pergeseran orientasi pariwisata pada tahun 2017, dari wisata massal menuju wisata alternatif atau wisata minat khusus dengan pola wisata yang menekankan kepada aspek penghayatan dan penghargaan lebih terhadap aspek kelestarian alam, lingkungan dan budaya (enviromentally and cultural sensitives). Kesadaran terhadap pesona Indonesia oleh komunitas-komunitas masyarakat di sekitar Obyek Dengan daya Tarik Wisata (ODTW) berupa keindahan lanskap alam, keanekaragaman seni, budaya dan adat istiadat masyarakat yang dikelola secara ramah dan diselenggarakan geliat kepariwisataannya dengan menawarkan perjalanan-perjalanan wisata minat khusus terhadap pasar pariwisata merupakan salah satu unsur yang berpengaruh terjadinya pergeseran orientasi pariwisata, selain kejenuhan wisatawan itu sendiri terhadap wisata buatan yang bercirikan wisata massal.

Oleh sebagian kelompok, pariwisata massal dipandang berpeluang menimbulkan degradasi bahkan destruksi atas lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan budaya dan sosial. Berbeda dengan konsep wisata minat khusus yang lebih banyak menitik beratkan pada wisata yang ramah terhadap alam, lingkungan sosial dan budaya di sekitar Obyek Dengan daya Tarik Wisata, dan kebanyakan wisata massal lebih berorientasi  mendapatkan keuntungan secara ekonomi semata dengan mengedepankan sistem ekonomi kapitalistik”, kawasan wisata massal yang di bangun maupun pelayannya lebih banyak menyajikan hiburan yang mampu menampung kapasitas pengunjung lebih banyak tanpa memperhitungkan dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial. Menurut Kodhyat (1997:75) dalam buku Tourism Technology and Competitive Strategies menyebutkan bahwa “pariwisata massal sebagai pariwisata modern atau konvensional, di mana jenis pariwisata ini memiliki ciri-ciri yakni kegiatan wisata berjumlah besar (Mass Tourism), sebagian dikemas dalam satuan paket wisata, pembangunan sarana dan fasilitas kepariwisataan berskala besar dan mewah memerlukan tempat-tempat yang dianggap strategis serta memerlukan tanah yang cukup luas“.

Dampak dari pembangunan pariwisata massal dan aktivitasnya terhadap sumberdaya manusia dapat berakibat terjadinya degradasi nilai-nilai sosial budaya, nilai-nilai moral, komersialisasi tradisi. Begitupun pengaruhnya terhadap sumber daya alam, pembangunan wisata massal akan berdampak pada terjadinya alih fungsi lahan dari sektor pertanian ke sektor pariwisata, terjadinya pencemaran lingkungan serta terjadinya kerusakan lingkungan dan ekosistem. Dampak negatif tersebut disebabkan karena “pengembangan pariwisata massal semata-mata dilakukan dengan pendekatan ekonomi dan pariwisata dipersiapkan sebagai instrumen untuk meningkatkan pendapatan keuangan sebuah lembaga“.

Dalam wisata minat khusus dan atau wisata ramah, pembangunan pariwisata harus berdasarkan kriteria keberlanjutan, dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama, layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial bagi masyarakat setempat. Pembangunan berkelanjutan dalam wisata khusus diintegrasikan dengan lingkungan alam, budaya dan manusia harus mampu memberikan keberkahannya terhadap alam, lingkungan sosial dan pelaku wisata itu sendiri. (tiga elemen keberkahan tersebut telah menjadi nilai terpenting bagi Wisata Halimun Indonesia dalam melakukan kegiatan kepariwisataannya).

Salah satu program wisata besutan pemerintah yang mengarah pada pengembangan wisata minat khusus dan ramah yaitu dengan di populerkan nya konsep desa wisata dan wisata di pedesaan. Menurut  Nuryanti, Wiendu. 1993 Hal. 2-3 “Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku”. Konsep Desa Wisata memiliki 2 komponen utama yakni komponen atraksi, dimana seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan terjadi nya interaksi aktif antara wisatawan dengan penduduk setempat, dan komponen kedua adalah akomodasi, yaitu sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk dapat di gunakan oleh wisatawan yang melakukan liburannya di Desa Wisata.

“Global tourism is destroying the environment and cultural identities
and doesn’t make good business sense”  
Argues Anna Pollock
www.theguardian.com

Desa Wisata Malasari mengusung pariwisata ramah dan fokus pada wisata minat khusus

Desa Wisata Malasari mengusung wisata ramah dan wisata minat khusus
Desa Wisata Malasari mengusung pariwisata ramah dan wisata minat khusus

Dalam buku sebaran potensi Desa Wisata Malasari (2015) yang di tulis oleh salah satu pendiri Wisata Halimun Indonesia menegaskan bahwa “Desa Wisata Malasari merupakan bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung pariwisata yang didalamnya terjadi interaksi antara masyarakat Malasari dengan wisatawan dan dikelola oleh sebuah sistem yang diakui, bertujuan untuk melestarikan suatu kondisi lingkungan yang dapat memacu terjadinya pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesadaran sosial dan lingkungan masyarakat Malasari dalam bentuk pariwisata yang ramah” Kelompok kreatif, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang di dominasi oleh kebanyakan pemilik penginapan / homestay dan kelompok kesenian serta para pelaku wisata perorangan lainnya seperti tour guide dll merupakan roda utama penggerak pariwisata Desa Wisata Malasari.

Desa Wisata Malasari merupakan suatu pola hubungan antara masyarakat yang saling mengikat yang di wadahi dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan pembangunan pariwisata ramah. Untuk mendongkrak nilai keekonomian desa dari bidang pariwisata, Pemerintah Desa Malasari memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) yang salah satu bidangnya usahanya bergerak dalam usaha jasa pariwisata. Banyak paket-peket perjalanan wisata yang mengusung nilai-nilai pariwisata ramah yang dilakukan di Desa Wisata Malasari, dibawah ini 4 paket utama wisata ramah yang kegiatan nya di lakukan di Desa Wisata Malasari.

Paket Wisata

Paket wisata Halimun Adventure Journey merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa. Lihat Youtube

Dapatkan paket wisata

Paket wisata Halimun Lembur Experience adalah kegiatan  wisata yang seiring mendapatkan pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi secara langsung antara wisatawan dengan masyarakat lokal dalam sebuah peristiwa bertani, berkerajinan dan berkesenian di kampung dalam gugusan TNGHS. Lihat Youtube

Dapatkan paket wisata

Paket wisata Halimun Wildlife and Nature merupakan wisata petualangan guna merasakan misteri terdalam keindahan hutan Taman Nasional Halimun Salak dengan keragaman pesona flora faunanya yang liar pun lanskap alamnya . Jika beruntung, anda akan melihat elang Jawa terbang melintas batas angkasa raya atau seekor macan yang berjalan disela pepohonan.

Dapatkan paket wisata

Rampes....!, Sebuah kata bermagis menjawab sapaan salam budaya ketika anda tiba pertama kali tiba di Kasepuhan Banten Kidul yang menghadirkan perilaku adat berbalut alam yang mempesona. Dengan bermukim sebentar saja dalam paket Halimun Adventure Ethnic, anda akan melewati hari-hari berpetualang di magnetnya kerifan lokal, budaya dan alam yang memukau.

Dapatkan paket wisata

LiveIn dengan muatan Pawon Experience adalah paket turunan Halimun lembur Experience, LiveIn merupakan program wisata edukasi untuk membangkitkan kepedulian sosial dan lingkungan bagi pelajar sekolah dan mahasiswa dengan mengikuti aktivitas keseharian penduduk desa dalam kearifan lokalitasnya di kawasan lingkar gugusan Halimun

Dapatkan paket wisata

Paket Camping, Camping merupakan kegiatan rekreasi di luar ruang dan tidur menggunakan tenda dengan beragam aktivitas utamanya seperti Gathering, Outing pun Camping ceria. Dengan fasilitas yang unik dan menarik, tenda yang biasa dipasang diatas tanah, di Wisata Halimun kini di pasang diantara pepohonan hutan halimun yang populer dengan sebutan flying camp.

Dapatkan paket wisata