Perjalanan politik tradisional dan spiritual masyarakat adat suku baduy telah menjadi daya tarik wisata Banten
Daftar Isi
Suku Baduy yang menghuni pegunungan kendeng merupakan salah satu simbol dari keagungan budaya masyarakat adat sunda wiwitan tempo dulu, Suku Baduy dengan keragaman budaya dan adat istiadatnya saat ini telah menjadi daya tarik wisata Budaya, Salah satu aktifitas yang sangat unik dan menarik adalah Seba Baduy.
Seba merupakan ritual puncak dari keseluruhan ritual suku baduy yang menghuni Pegunungan Kendeng Desa Kanekes Banten dalam melaksanakan amanat leluhur atau pikukuh karuhun, di priangan dikenal dengan sebutan Tali paranti (berwujud aktivitas bahasa dan prilaku sebagai realisasi pemikiran dan gagasannya. Aktivitas tersebut dilengkapi dengan benda-benda yang menyertainya sebagai bagian dari budayanya – Isnendes, 2013:45). Seba yang berarti sowan atau berkunjung secara resmi, di asumsikan sebagai perjalanan politik tradisional dan Perjalanan spiritual masyarakat suku Baduy.
Pikukuh karuhun diterapkan secara baku dalam kehidupan sehari-hari suku Baduy sebagai adat yang ditetapkan secara resmi dan tersusun serta tersistem. Dari sekian banyak pikukuh karuhun yang berkategori “wajib” dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Sunda suku Baduy adalah kawalu, ngalaksa, dan séba. Seba Baduy merupakan urutan puncak dalam perayaan adat yang di tandai dengan “ngalalampah” orang Baduy dengan berjalan kaki dari kanekes menuju kota Kabupaten dan Ibu kota Propinsi Banten saat ini. Tokoh yang dituju dalam seba Baduy adalah Bapak Gede atau pemimpin pemerintahan di wewengkon Banten.
Seba adalah menyerahkan tanda penghormatan dan penghargaan berupa barang-barang hasil ritual suci kawalu, yaitu laksa dan hasil bumi, juga tuturan rajah (mantra) dan pidato tradisional dari masyarakat suku Baduy sebagai “nu tapa di mandala” (yang bertapa di tanah suci) pada mereka “nu tapa di nagara” (yang bertapa di negara). berharap agar haknya terpenuhi atas perlindungan tanah ulayat dan kesejahteraan masyarakat suku Baduy.
Penganan penting yang dipersembahkan dari upacara suci kawalu dan ngalaksa, yaitu laksa dipersembahkan kepada pemerintahan yang dianggapnya lebih tinggi secara lembaga pada kegiatan suci seba. (seba merupakan puncak perayaan sebagai pelaksanaan persembahan suci laksa dan hasil bumi lainnya. pendapat Garna -1993:145), dan Seba difungsikan oleh mayarakat suku Baduy dalam mengakomodir kepentingannya sebagai warga negara yang harus dilindungi haknya, terutama dalam kaitannya dengan tema dan misi yang dibawa dan disampaikan ketika seba seperti perlindungan terhadap tanah ulayat suku Baduy. Lainnya, Nilai seba berkaitan dengan urgensi dan esensinya antara lain sebagai berikut.
- Seba merupakan sarana penyampaian misi dan visi, harapan, keluhan, dan keinginan masyarakat suku Baduy sehingga dengan pengertiannya Pemerintah memenuhi hal-hal tersebut (Kurnia & Sihabudin, 2010:267-268).
- Seba merupakan upacara keagamaan yang wajid dilaksanakan oleh seluruh masyarakat suku Baduy
- Seba merupakan adat yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun.
- Seba merupakan silaturahmi masyarakat suku baduy dengan para Ratu dan Menak (para pemimpin daerah). dan
- Seba merupakan pelaksanaan amanat-amanat leluhur pada pemerintah agar saling mengingatkan dan mendoakan sehingga negara tetap aman terhindar dari bencana dan kerusakan alam.
Akan tetapi dari sudut pandang sejarah kesultanan Banten, Kontak mula suku Baduy dengan dunia luar adalah ketika tercatat adanya “kontak politik” dengan para Sultan Banten abad ke-16 setelah Pajajaran runtuh. Para pemimpin suku Baduy yang disebut pu’un bersepakat dengan Sultan Banten tentang batas-batas wilayah Desa Kanekes dan penempatan orang Islam di Kampung Cicakal girang. Hal inilah yang diyakini sebagai tanda bahwa masyarakat suku Baduy tunduk pada pemerintahan Kesultanan, karena ini orang Baduy mempersembahkan upeti berupa hasil bumi dan melaksanakan seba setiap tahunnya (Garna, 1993:146).
Seba terus dijalankan walaupun penguasa berubah, setelah pada kesultanan Banten seba dilakukan kepada penguasa Belanda, pun ketika jaman revolusi fisik RI atau ketika masa perang kemerdekaan seba Baduy tetap dilaksanakan kepada mereka “nu tapa di nagara“. seperti yang dituturkan oleh oleh Jaro Warega (Jaro Tanggungan Dua Belas) “Bisi engke dina hiji waktu atawa jaman, seba euweuh nu narima, poma kudu tetep dilaksanakeun sanajan ngan tutunggul jeung dahan sapapan nu nyaksian” artinya : Jika suatu waktu atau pada suatu jaman, seba tidak ada yang mau menerima, tetaplah harus dilaksanakan walaupun hanya tunggul pohon atau sebatang kayu yang menjadi saksinya (Kunia & Sihabudin, 2010:226).
Benda-benda yang di bawa seba Baduy
Benda-benda yang dibawa ketika seba adalah hasil bumi, terutama laksa yang terbuat dari intisari padi dan diolah melalui upacara sakral ngalaksa. Laksa Baduy ini dibungkus dengan upih “pelepah pinang”. Dengan menyantap laksa dari tanah suci, diharapkan kesaktian atau kewibawaan raja / pemimpin akan bertambah. Persembahan laksa dan hasil bumi lainnya merupakan lambang hubungan baik antara mandala dan nagara (Ekadjati, 1995:77).
Selain itu, yang terpenting kedua adalah gula kawung atau gula aren hasil pengolahan tradisional dengan segenap tradisi yang menyertainya (mantra-mantra, pekakas, dan laku tradisinya). Hasil bumi lainnya yang dibawa pada seba adalah pisang, sayur-mayur (jaat ‘kecipir’), dan talas, serta pekakas rumah tangga, seperti nyiru “niru”, hihid “kipas anyaman bambu”, aseupan, dulang, boboko “bakul anyaman bambu”, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Baduy merupakan warisan sejarah tua untuk wisata budaya dan wisata alam
Baca Juga : Sebagai masyarakat adat, baduy memiliki daya tarik wisata budaya
Seba Baduy sebagai daya tarik wisata Banten
Seba Baduy dilakukan di pertanggalan adat suku Baduy pada bulan safar yang biasanya di bawah tanggal 10. Seba Baduy di tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 28-29 April 2017. Masyarakat suku Baduy dalam dan Baduy luar secara bersama-sama mendatangi Bupati Lebak, Bupati Pandeglang dan dilanjutkan ke Ibukota Provinsi Banten di Serang dengan berjalan kaki ratusan kilometer yang di mulai dari Desa Kanekes pegunungan Kendeng dalam gugusan Halimun.
Keunikan Seba Baduy telah menjadi daya tarik pariwisata yang dapat menjadi magnet kunjungan wisatawan domesik maupun Mancanegara ke Banten khususnya kabupaten Lebak. Seba Baduy merupakan pintu masuk pariwisata budaya Asli Sunda. (Diambil dari berbagai sumber)
Untuk dapat berkunjung ke Baduy guna menikmati asrinya pegunungan kendeng di ujung Gugusan Halimu dan keramahan masyarakat baduy dengan budayanya yang agung, anda dapat menghubungi HOTLINE kami atau mengirimkan surel ke [email protected], Dapatkan eksotisme wisata budaya adat suku baduy bersama Wisata Halimun
Paket Wisata
Paket wisata Halimun Adventure Journey merupakan tindakan perjalanan berpetualang dan atau kegiatan berwisata yang dilakukan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak guna menikmati keindahan bentang alam serta atraksinya dengan segala fenomena estetika yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa. Lihat Youtube
Dapatkan paket wisataPaket wisata Halimun Lembur Experience adalah kegiatan wisata yang seiring mendapatkan pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi secara langsung antara wisatawan dengan masyarakat lokal dalam sebuah peristiwa bertani, berkerajinan dan berkesenian di kampung dalam gugusan TNGHS. Lihat Youtube
Dapatkan paket wisataPaket wisata Halimun Wildlife and Nature merupakan wisata petualangan guna merasakan misteri terdalam keindahan hutan Taman Nasional Halimun Salak dengan keragaman pesona flora faunanya yang liar pun lanskap alamnya . Jika beruntung, anda akan melihat elang Jawa terbang melintas batas angkasa raya atau seekor macan yang berjalan disela pepohonan.
Dapatkan paket wisataRampes....!, Sebuah kata bermagis menjawab sapaan salam budaya ketika anda tiba pertama kali tiba di Kasepuhan Banten Kidul yang menghadirkan perilaku adat berbalut alam yang mempesona. Dengan bermukim sebentar saja dalam paket Halimun Adventure Ethnic, anda akan melewati hari-hari berpetualang di magnetnya kerifan lokal, budaya dan alam yang memukau.
Dapatkan paket wisataLiveIn dengan muatan Pawon Experience adalah paket turunan Halimun lembur Experience, LiveIn merupakan program wisata edukasi untuk membangkitkan kepedulian sosial dan lingkungan bagi pelajar sekolah dan mahasiswa dengan mengikuti aktivitas keseharian penduduk desa dalam kearifan lokalitasnya di kawasan lingkar gugusan Halimun
Dapatkan paket wisataPaket Camping, Camping merupakan kegiatan rekreasi di luar ruang dan tidur menggunakan tenda dengan beragam aktivitas utamanya seperti Gathering, Outing pun Camping ceria. Dengan fasilitas yang unik dan menarik, tenda yang biasa dipasang diatas tanah, di Wisata Halimun kini di pasang diantara pepohonan hutan halimun yang populer dengan sebutan flying camp.
Dapatkan paket wisata