Membangun Pariwisata Indonesia dari Desa Wisata dengan gerakan Wisata Ramah
Oleh : Ade Zaenal Mutaqin
Pariwisata Indonesia – Potensi bisnis pariwisata alam Indonesia harus dikelola secara berkeadilan dan berkelanjutan, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia dari sektor pariwisata dan unsur-unsur pendukungnya, menjaga lingkungan, budaya dan kearifan lokal untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Pembangunan Pariwisata Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip segitiga wisata ramah (triangle of sustanaible tourism), yaitu : 1. Pariwisata harus memberikan berkah atau bertambahnya kebaikan atau kebaikan yang berkelanjutan terhadap masyarakat di sekitar Obyek Dengan Daya Tarik Wisata (ODTW) dan atraksi wisata, baik terhadap masyarakat yang terlibat secara langsung ataupun tidak, 2. Pariwisata harus mengusung nilai-nilai keberlanjutan lingkungan, dimana keberlanjutan lingkungan adalah upaya yang sistematis dalam mempertahankan sebuah kondisi yang stabil dan seimbang dalam hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen lingkungan yang lahir dari dampak aktivitas pariwisata, sehingga aktivitas pariwisata harus mampu memberikan “kebaikan yang berkelanjutan” untuk diwariskan pada generasi mendatang; 3. Masyarakat sebagai pemilik Budaya, pemilik kearifan lokal, pemilik keramah tamahan dan pemilik pesona keindahan alam dalam sebuah kawasan ODTW harus mendapatkan porsinya secara berkeadilan, begitupun berkah pariwisata harus dirasakan oleh stakeholder lainnya secara berkeadilan.
Membangun Pariwisata Indonesia dari Desa Wisata adalah keniscayaan, karena sebagian besar keindahan Indonesia berada pada kawasan perdesaan, kawasan hutan dan pegunungan dimana didalamnya terdapat masyarakat dengan beragam budaya dan kearifan lokal yang telah mengakar dari generasi ke generasi sejak dahulu kala. Sehingga, membangun potensi bisnis pariwisata alam Indonesia tidak sebatas mempertontonkan keindahan lansekap alam dan semua yang terkandung didalamnya dengan ke-elokan fasilitas yang di bangun oleh kelompok kapitalis (KBBI : kaum bermodal; orang yang bermodal besar; golongan atau orang yang sangat kaya) yang memiliki kemampuan mempengaruhi, kemampuan modal dan kemampuan membeli sumberdaya manusia pariwisata. Namun, pembangunan bisnis pariwisata alam Indonesia harus dilakukan oleh masyarakat setempat / lokal karena aktivitas pariwisata alam memiliki arsiran yang sangat kuat dengan budaya, kearifan lokal dan pesona keramah tamahan masyarakat disekitar ODTW.
Oleh karenanya, gerakan pembangunan dan aktivitas pariwisata alam Indonesia harus dilakukan oleh masyarakat pemilik budaya, pemilik kearifan lokal dan masyarakat pemilik keramah tamahan. oleh karenanya, masyarakat setempat / lokal harus mendapatkan porsi terbanyak dalam kepariwisataan yang meliputi perencanaan, pengelolaan dan kebijakan berupa keputusan dalam pembangunan maupun dalam pengelolaannya.
Aktivitas wisata ramah, yakni kegiatan penjelajahan (adventure travel), wisata budaya (cultural tourism), ekowisata (ecotourism) selayaknya dilakukan oleh masyarakat setempat / lokal dengan porsi yang lebih besar, begitupun dengan unsur-unsur pendukungnya. Maka dengan itu, Wisatawan domestik ataupun mancanegara yang berkunjung ke suatu desa wisata atau obyek dengan daya tarik wisata alam akan mendapatkan kepuasannya tersendiri dari beragam aktivitas pariwisata dan keindahan pesaona alam, budaya serta pesona kearifan lokal, kepuasan terdalam yang lahir dari keaslian penanganan beragam aktivitas wisata dan perilaku keramah tamahan masyarakat setempat, karena pelaku wisata lokal akan lebih mengetahui secara detail dan mendalam tentang sebuah obyek wisata maupun atraksi wisata secara asli.
Membangun pariwisata Indonesia dari Desa Wisata dengan mengusung prinsip segitiga wisata ramah adalah keniscayaan untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Artikel Wisata Ramah
- Baca : Wisata Ramah; the triangle of Wisata Ramah
- Baca : Wisata Ramah ; Membangun Pariwisata Indonesia dari Desa Wisata
- Baca : Wisata Ramah, Mental kelas dalam wisata desa
- Baca : Membangun Indonesia dari Desa Wisata dengan Wisata Ramah
- Baca : Kebersamaan dan kesetaraan dalam perilaku Wisata Ramah
- Baca : Gerakan Wisata Ramah #EtaPisan ! ; Sebuah Muasal
- Baca : Ekowisata Halimun Salak Desa Wisata Malasari Peraih Indonesian Sustainable Tourism Award 2017
Ikuti kegiatan penjelajahan (adventure travel), wisata budaya (cultural tourism), ekowisata (ecotourism) yang sebagian besarnya dilakukan oleh masyarakat lokal di Desa Wisata Malasari, Desa Wisata Kiarasari dan Desa Wiata Tapos-1 dengan menghubungi HOTLINE kami.