Pendaki ku sayang, pendaki ku Malang

Oleh : Erik Prasetya

Taman Nasional yang memiliki jalur pendakian harus memiliki kesiapan untuk mengelola wisata pedakian dengan banyak faktor, salah satunya adalah kewajiban transformasi pengetahuan kepada calon para pendaki yang berniat untuk melakukan pendakian didalam suatu kawasan yang berada dalam kewenangan Taman Nasional untuk mewajibkan kepada calon pendaki yang akan melakukan pendakian guna mengikuti pelatihan tentang pengetahuan dasar atas gunung yang akan ditempuh, pengetahuan dasar sebuah gunung meliputi sebaran potensi air rute jalur pendakian beserta aturan yang sudah menjadi adat lokalitas masyarakat sekitar.

Transformasi pengetahuan yang selayaknya di fasilitasi oleh Taman Nasional berupa memberikan pelatihan singkat tentang antisipasi dan penanganan pada persoalan–persoalan yang pendakian yang terlahir dari ketidak siapan seorang pendaki, kecerobohan dan kepercayaan diri yang berlebih. Kesiapan seorang pendaki secara mental, emosional dan pengetahuan tentang pendakian menjadi alasan kebijakan Taman Nasional untuk memberikan Simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi).

Transpormasi pengetahuan atas aturan adat yang dimiliki oleh masyarakat disekitar kawasan meliputi perlengkapan pendakian, waktu-waktu aman pendakian serta larangan-larangan yang di yakini dan dianut oleh masyarakat sekitar gunung namun tidak tertulis dalam sebuah aturan hukum positif.

Seyogyanyalah para pendaki menyadari ”bahwa setiap momen pendakian itu akan berbeda walaupun dijalur gunung yang sama”, perbedaan ini dikarenakan kondisi alam, suasana kebatinan pendaki dan kesiapan pendakian itu sendiri. Sebagian banyak pendaki tidak menyadari bahwa kebutuhan akan eksxistensi untuk dianggap hebat oleh komunitas dan sosial seorang pendaki terhadap gunung merupakan faktor utama persoalan keselamatan pendaki dan kerusakan gunung. pun para pendaki itu meyajini bahwa ia pulang dan berangkat harus dengan selamat, juga pendaki hanya boleh meninggalkan jejak dan mengambil photo pada saat pendakian. –keep figh and survive-